Photobucket"

Sabtu, 31 Juli 2010

Tips Cegah Ledakan Tabung Elpiji.

(maukita@tips).Elpiji atau LPG (liquid petroleum gas) adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propane (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentane (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya.

Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperaturnya. Sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).

Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
•    Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
•    Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
•    Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
•    Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
•    Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.
Pada awalnya gas elpiji tidak berbau, tetapi untuk mempermudah mendeteksi jika terjadi kebocoran, ditambahkan mercaptane  yang berbau khas dan menusuk hidung sehingga kalau terjadi kebocoran akan segera diketahui.

Kalau dilihat dari proses pembuatan tabung gas, baik itu LPG 3 kg maupun yang 12 kg, terlihat pengawasan yang sangat ketat. Baik saat pembuatan bajanya yang dilakukan di PT Krakatau Steel, maupun saat pembuatan tabungnya di berbagai industri yang sebelumnya telah diaudit peralatannya dan prosesnya, sehingga kehandalannya dijamin. Baja untuk LPG 3 kg dibuat sesuai standar SG295 sedangkan untuk yang 12 kg dibuat dengan standar SG265. Untuk membuat baja tersebut ada aturan aturan yang ketat. Selain itu, setiap pabrik pembuat tabung diaudit sehingga tabung LPG mendapat sertifikat SNI. Dengan demikian, secara teoritis, maka tabung gas bukanlah tabung yang ecek ecek.

Ledakan Tabung Gas

 Akhir-akhir ini sering kita mendengar berita tentang meledaknya tabung gas di rumah-rumah. Sudah banyaknya korban jatuh menjadikan kita sangat prihatin dengan masalah ini. Terkadang perasaan was-was pun menghantui karena kita di rumah pun menggunakan tabung gas yang sama untuk memasak.
Lantas apa yang menjadi penyebab utama ledakan tabung gas? Pertamina pernah menjelaskan penyebab tabung meledak karena gas yang bocor terperangkap di ruangan dan terakumulasi hingga menyebabkan ledakan. Kebocoran sering terjadi karena buruknya aksesoris tabung gas yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari musibah ledakan tabung gas di rumah :

1.Pastikan Karet Pengaman Pas dengan Regulator.
Beragamnya ukuran klep/karet pengaman ini cukup membuktikan jika dalam produksinya tidak memperhatikan SNI. Dari beberapa peristiwa ledakan tabung, masalah karet pengaman ini disinyalir menjadi penyebabnya. Mintalah, kepada penjual tabung, klep/karet pengaman yang baru sebagai cadangan kalau-kalau yang terpasang di tabung tidak cocok dengan regulator Anda.

2.Pergunakanlah regulator standar SNI. 
Regulator memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai stopper otomatis yang menghentikan aliran gas apabila api di kompor tidak menyala. Berkaitan dengan pasar bebas, berhati-hatilah dengan regulator impor, karena belum tentu dalam produksinya sudah berdasarkan SNI. Baru baru ini ada berita razia selang dan regulator dan disana ditemukan regulator yang tidak memiliki SNI, sayangnya tidak diberitakan produknya diimpor dari mana.

3.Pergunakanlah selang gas yang Aman (sudah SNI).
Mintalah nasihat penjual yang sudah berpengalaman untuk memilih selang gas jika kesulitan mendapatkan selang yang sudah SNI. Dalam pemakaian, periksalah secara rutin keutuhan selang, terutama dari gigitan tikus, keretakan dan kerapuhan karena sudah lama dipakai.. Perhatikan juga kekuatan klem pada sambungan selang dan kompor gas, jangan sampai kendor.

4.Jangan Menyalakan Kompor bila tercium bau menyengat.
Hal ini bisa mengakibatkan ledakan sebagai akibat dari terjadinya kontak api dengan gas yang bocor dan memenuhi ruangan dapur.

5.Perhatikan Masa kadaluarsa. 
Penulisan kadaluwarsa berupa “alfa code“. Contoh ” A 09 ” A = Januari – Maret B = April – Juni C = Juli – September D = Oktober – Desember. Jadi jika tertera tulisan A 09 , maka ini mengandung arti : Jan- Mart tahun 2009. Jangan sekali-kali membeli gas yang tabungnya sudah kadaluawarsa karena disinyalir kekuatan tabungnya sudah tidak sesuai lagi dengan ketentuan yang berlaku.

6.Jangan Beli tabung yang cacat. 
Penyebab retak dan cacatnya tabung gas bisa bermacam - macam, mulai dari hal yang umum, yaitu terbentur atau jatuh... sampai hal yang tidak terduga... yaitu perbedaan suhu yang berulang-ulang atau yang ekstrim... Oleh karenanya sebaiknya tabung gas di simpan di tempat yang tidak bisa terkena cahaya matahari... karena cahaya matahari akan memanaskan logam tabung, dan malamnya mendingin, begitu berulang-ulang sehingga suatu saat bisa aus dan karena tekanan yang tinggi dari dalam tabung, bisa menimbulkan kebocoran. Hati-hati juga kalau tabung gas yang terkena cahaya matahari tiba-tiba berkontak dengan beda dingin... misalnya terkena atau ketumpahan air es... perbedaan suhu yang ekstrim dari hangat lalu terkena es, bisa membuat keretakan mikro secara instant (sekejap mata).

7.Perhatikan Fentilasi Dapur anda.
Gas elpiji lebih berat dibanding udara. Dengan mengetahui sifat jenisnya tersebut kita bisa mengantisipasi pengaturan ruang dapur dengan memberi ventilasi di bagian bawah, karena jika terjadi kebocoran tabung atau pipa, gas akan menyebar di bagian bawah dan tidak bisa keluar melalui jendela yang ada di bagian atas. Atau kita juga bisa membuka pintu belakang (jika ada) atau pintu depan. Tidak adanya ventilasi bawah di dapur jika terjadi kebocoran tabung/ pipa menyebabkan konsentransi gas cukup pekat dan jika ada percikan api bisa menyebabkan kebakaran. Kebakaran yang terjadi akan menaikan suhu ruang dapur sehingga elpiji dalam tabung akan memuai dan tekanan elpiji akan meningkat dengan tajam. Kalau peningkatan tekanan elpiji melebihi kekuatan tabung untuk menahan maka tabung akan meledak. Karena pertamina hanya mendesain kekuatan tabung untuk menahan tekanan elpiji pada tekanan dan suhu normal.
Mudah – mudahan, dengan meningkatnya kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan dan memperlakukan tabung gas, musibah ledakan tabung gas yang telah banyak meminta korban dapat dihindarkan. Amin. #tury96#

(disarikan dari berbagai sumber).

Kamis, 29 Juli 2010

Awas, Pembobol ATM.

(Maukita@tips)Dewasa ini, modus pembobolan dana nasabah secara online semakin beragam, baik melalui modus ditelepon, internet, maupun ATM. Mengapa? Karena memperoleh uang mealui pembobolan dana nasabah secara online jauh lebih mudah dilakukan oknum-oknum tersebut, dibandingkan memperolehnya dengan membobol mesin ATM (modus offline), dimana dibutuhkan skill khusus dan risiko yang besar yang akan mereka hadapi. Untuk itu, perlu kiranya kita sebagai masyarakat awam, dalam hal ini nasabah pemilik dana, agar selalu waspada terhadap modus-modus pembobolan tersebut. Dengan mengenal beragam modus tersebut, diharapkan kita mampu mencegah tindakan-tindakan kriminal yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Berikut ini adalah Tips mewaspadai beragam modus pembobolan dana nasabah secara online:

1. Modus SMS/Telepon. Pada kasusu ini penerima SMS atau korban dikabarkan baru saja menang undian dan menerima hadiah undian (Meski, dari nomor pengirim ternyata nomor individu yang berasal dari kartu prabayar) atau kerabat korban mengalami kecelakaan untuk kemudian diminta segera menghubungi pengirim SMS. Pengirim SMS biasanya membawa-bawa nama operator telekomunikasi. Pelaku kejahatan biasanya meminta penerima SMS mengirim sejumlah dana ke pelaku melalui ATM. Disini, mulai-mula pelaku akan meminta korban melakukan aktifitas inquiry atau cek saldo (tahap ini dibutuhkan pelaku untuk nanti dipergunakannya dalam memandu angka yang akan ditransferkan ke rekening pelaku). Setelah itu pelaku akan memandu korban memencet-mencet tombol-tombol ATM secara acak, yang muaranya si korban akan diminta menuliskan urutan angka-angka, yang sebenarnya merupakan jumlah maksimal tarik tunai dari saldo rekening Anda. Perlu diperhatikan pula bahwa pelaku akan menggunakan kata-kata ‘kode’ sebagai penggati nomor rekening miliknya (transfer destination account)

2. Modus Skimmer. Skimmer merupakan alat pembaca track-2 pada kartu (ATM Card/Debit Card/Credit Card) yang diletakkan di bagian depan (mulut) card reader pada mesin ATM. Skimmer, pada perkembangannya, pemasangannya diikuti dengan pemasangan spy-camera di sekitar mesin ATM yang berfungsi menangkap PIN yang Anda ketikan pada keypad ATM (bisa dalam bentuk tempat brosur berbahan akrilik yang sengaja ditempelkan, seolah-olah milik Bank terkait). Sehingga dengan memperoleh data kartu (dari pembacaan track-2) dan PIN Anda (dari spy-camera), si pelaku kemudian segera membuat kartu tiruannya, untuk kemudian menguras habis dana tabungan Anda.

3. Modus Typo. Typo atau kesalahan pengetikan, banyak dmanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabuhi nasabah-nasabah Bank yang sering bertransaksi online menggunakan media internet (e-banking). Modus ini, akan meng-capture user-id dan password, melalui alamat domain yang (kebetulan) ditulis salah oleh si korban. Misalnya, domain www.kilkbca.com, www.clickbca.com, www.klikbac.com, atau www.klikbca.co, padahal sebenarnya adalah www.klikbca.com. Pada domain paslu tersebut ditampilkan halaman yang persis dengan domain aslinya, sehingga nasabah yang tidak waspada dengan ’sukarela’ akan menyerahkan user-id dan password-nya dalam database si pelaku. Nah, tinggal si pelaku menggunakannya pada domain BCA yang sebenarnya untuk menguras dana tabungan Anda.

4. Modus Mobile Banking. Modus ini tergolong baru dan cukup banyak berhasil mengelabuhi banyak nasabah-nasabah besar dan (justru) berpendidikan. Mengapa? Karena modus ini mengambil sasaran nasabah-nasabah yangyang melek informasi dan teknologi minded. Si korban akan di telepon, ditanya bemacam-macam hal yang bermuara pada memandu korban dan mendaftarkan nomor seluler melalui handphone korban agar dapat bertransaksi menggunakan handphone (Mobile-Banking/Mobile-ATM). Namun jangan salah, bahwa yang telah si korban daftarkan di Bank-nya tersebut adalah nomor handphone si pelaku. Sehingga secara tidak langung Anda telah membiarkan ‘pintu rumah Anda menganga’, dan si pelaku bisa ‘masuk’ setiap saat untuk menguras dana Anda menggunakan handphone-nya.
Terlepas dari semakin canggih dan beragamnya modus operandi yang dipergunakan pelaku untuk membobol dana secara online, ada baiknya Anda melakukan beberapa Tips pencegahan sebagai berikut:

1. Simpan PIN. Cara paling sederhan dalam mengamankan transaksi melalui ATM adalah dengan menjaga PIN Anda. Hal ini bisa Anda lakukan dengan banyak cara, diantaranya selalu mengubahnya setiap 2 minggu, hindari penggunaan tanggal lahir Anda, dan sejenisnya. Apalagi menuliskan PIN pada kartu ATM Anda!

2. Identitas Diri. Jangan tinggalkan identitas pribadi Anda di sembarang tempat, baik KTP maupun SIM Anda, misalnya ketika Anda memasuki gedung perkantoran dan Anda diminta meninggalkan identitas pribadi Anda. Karena siapa tahu, identitas Anda akan di-copy dan dipergunakan secara tidak bertanggung jawab terkait dengan pembobolan dana pada rekening Anda. Hindari penulisan identitas pribadi yang menyertakan nama ibu kandung Anda (secara sembarangan) karena verifikasi reset PIN kartu ATM biasanya menanyakan hal tersebut sebagai kunci utama.

3. Double Swap. Sering dijumpai di supermarket maupun pusat perbelanjaan yang melayani pembayaran non tunai dengan menggunakan media kartu debit (sekaligus berfungsi sebagai kartu ATM) bukan? Sebagian besar dari mereka menggunakan metode double swap untuk memverifikasi pembayaran Anda, yaitu pertama, menggesekkan (swap) kartu Anda ke mesin Electronic Data Capture (EDC) dan kedua, menggesekkan (swap) kartu Anda ke mesin kasir internal mereka. Dimana, swap pertama mendebet rekening tabungan Anda dari Bank Anda, dan swap yang kedua dipakai untuk memasukan pembayaran ke mesin kasir mereka, yang secara otomatis juga menyimpan data kartu Anda (track-2) ke database internal mereka. Terlepas dari prosedur keamanan internal pada masing-masing supermarket/pusat perbelanjaan tersebut, data kartu Anda bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk menguras tabungan Anda. Bagaimana dengan PIN? Kartu ATM biasanya menggunakan 4 dan 6 digit PIN untuk menggunakannya. Dengan software tertentu si pelaku bisa mencoba-coba probabilitas kombinasinya dan dengan mudah menggunakan kartu Anda untuk kepentingannya. #tury96#.

Sumber: tipsanda.



Selasa, 27 Juli 2010

Internal Audit yang Efisien dan Bermanfaat.

(Maukita@mutu)Anda pernah berpikir bahwa audit mutu adalah rutinitas yang membosankan, menyita waktu dan hanya membawa sedikit manfaat? anda tidak sendirian. Banyak orang yang yang berpikiran sama. Sayangnya anda tetap harus menyisihkan beberapa hari setahun dari waktu kerja anda untuk aktifitas tersebut. Membuat cheklist (walaupun cuma copy paste), memeriksa dokumen yang sama, memeriksa proses yang sama dan menemukan beberapa temuan yang hampir sama dan membuat laporan yang kurang lebih juga sama dengan audit yang lalu. Apa sebetulnya tujuan dari semua itu? mempertahankan selembar sertifikat ISO? Hanya itu?


Dalam persyaratan sistem manajemen seperti ISO-9001 dan 14001 disebutkan bahwa tujuan audit internal adalah untuk memeriksa kesesuaian sistem dengan standar tersebut dan memerkisa apakah sistem diterapkan dengan efektif dan dipelihara. Definisi audit sendiri adalah 'mencari bukti-bukti audit dan mengevaluasinya untuk menentukan sejauh mana kriteria-kriteria audit dipenuhi'. Dari tujuan dan definisi, 'kesesuaian' memang menjadi issue yang penting. Tidak salah kalau kebanyakan auditor terlalu fokus hanya pada kesesuaian. Tetapi fokus pada kesesuaian saja, ditambah dengan pemrograman yang kurang baik selalu akan melahirkan keluhan keluhan tentang rutinitas yang berlebihan dan manfaat yang bisa diambil. Untuk aktifitas yang menyita banyak waktu seperti audit internal, sangat wajar pihak manajemen meminta kompensasi yang lebih, misalnya agar audit internal memberi dampak yang positif terhadap kinerja yang manfaatnya terasa bagi organisasi.


Beberapa tips untuk mengelola audit internal.
Mengembangkan performanced based audit disamping compliance based audit.
Performance based audit adalah salah satu cara untuk menggunakan aktifitas audit sebagai salah satu alat untuk perbaikan kinerja proses, bukan hanya pada perbaikan kesesuaian proses. Tujuan dari performance based audit: mencari peluang peningkatan kinerja dalam proses yang diaudit, berbeda dengan compliance based audit yang umum dilakukan, yang tujuannya mencari bukti kesesuaian. Performance based audit tidak dimaksudkan untuk menggantikan compliance based audit. Masing masing diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk proses yang tidak memerlukan perbaikan kinerja karena resikonya rendah terhadap kepuasan pelanggan, atau proses yang tidak resource intensive, dilakukan compliance based audit. Sebaliknya, untuk proses yang mempunyai resiko tinggi terhadap kepuasan pelanggan, menyerap sumber daya yang tinggi dan memerlukan perbaikan kinerja dilakukan performance based audit. Bagian terakhir dari artikel ini membahas secara lebih rinci mengenai 'performace based audit'.


Penentuan skala audit kesesuaian.
Program audit sebaiknya tidak hanya mengatur frekwensi audit dari suatu proses. Program juga perlu menetapkan skala kedalaman audit. Misalnya, untuk proses audit kesesuaian proses yang sudah sama sekali tidak bermasalah, audit kesesuaian hanya dilakukan pada tahapan-tahapan proses yang penting saja, tidak mencakup semua tahapan dalam proses. Sebaliknya untuk proses-proses baru atau proses-proses yang masih bermasalah dalam hal kesesuaian atau proses dimana kesesuaian menjadi faktor yang sangat penting (misalnya karena resiko pelanggaran hukum), audit keseseuaian skala penuh diberlakukan. Dengan penentuan skala kedalaman, anda tidak perlu membuang-buang waktu untuk mengaudit seluruh tahapan proses, dari awal sampai akhir, untuk proses yang menurut anda sudah mencapai kesesuaian yang baik. Cukup menentukan aktifitas yang berpengaruh terhadap efektifitas atau tujuan dari proses.
Persiapan yang layak untuk audit internal
Untuk semua type audit, baik performance based maupun compliance, proses audit internal dapat dibuat lebih effisien, tanpa memakan waktu terlalu banyak dengan melakukan persiapan yang cukup sebelumnya;


•Auditor internal harus memahami dengan baik prosedur atau dokumen lain yang menjadi acuan audit kesesuaian. Auditor tidak lagi mencoba memahami prosedur sewaktu mengaudit.


•Auditor internal harus membuat checklist yang cukup terperinci tentang 'apa yang akan diobservasi' selama audit. Pembuatan checklist bukan hanya merubah kalimat positive dalam prosedur menjadi kalimat pertanyaan. Ini biasa terjadi pada audit kesesuaian. Checklist seharusnya berisi benda-benda, dokumen-dokumen dan segala hal yang akan diamati pada audit nanti.

Misalnya:
Dalam prosedur tertulis: 'Masukan dalam rapat tinjauan adalah: 1. Status hasil rapat tinjauan manajemen terdahulu , 2. dst...'
Cheklist: 'Apakah masukan dalam rapat tinjauan mencakup status rapat tinjauan manajemen terdahulu?'


Checklist tersebut tidak cukup untuk memberi panduan tentang apa yang akan diamati. Pada saat audit, auditor akan menyita waktu untuk berpikir apa yang harus diperiksa. checklist lebih baik berisi hal yang spesifik seperti:
'check agenda rapat tinjauan manajemen terakhir. Bandingkan dengan laporan tinjauan terdahulu. Apakah agenda mencakup status dari apa yang sudah diputuskan dalam laporan tinjauan manajemen terdahulu?' Dengan checklist seperti ini, pada proses audit, auditor akan langsung meminta auditee menunjukkan agenda rapat tinjauan terakhir dan laporan rapat tinjauan terdahulu lalu membandingkan keduanya.


Checklist memang tidak selalu dapat dibuat spesifik. Tapi makin dalam auditor memahami suatu proses, semakin tahu dia hal-hal spesifik apa yang seharusnya termuat dalam checklist.


Pelaksanaan yang tidak bertele-tele.
Audit yang tidak bertele-tele adalah audit yang fokus pada pencarian bukti. Untuk compliance based audit, bukti yang dicari adalah bukti kesesuaian. Untuk performance based audit, bukti yang dicari adalah bukti bahwa suatu hal menjadi penyebab atau bukan penyebab dari kinerja yang ingin diperbaiki. Checklist yang cukup spesifik dapat membantu auditor untuk tetap fokus pada apa yang ingin dia amati untuk pembuktian tersebut.


LEBIH JAUH TENTANG PERFORMANCE BASED AUDIT
Seperti sudah disebut diatas, performance based audit adalah audit yang bertujuan untuk mencari peluang perbaiakan kinerja dari suatu proses. Type audit ini dapat membuat audit lebih internal dapat menghasilkan manfaat yang nyata, misalnya penurunan tingkat reject, meningkatkan akurasi pencatatan stock dan indikator-indikator kinerja lain yang dianggap masih perlu perbaikan.
Perfomance based audit mempunyai perbedaan dengan compliance based audit (yang umumnya anda sudah kenal dan biasa lakukan) baik dalam tahapan-tahapan prosesnya maupun dari kompetensi auditornya. Dalam tahapan-tahapan prosesnya, performance based audit mirip dengan tindakan koreksi tetapi terbatas sampai pada pencarian penyebab dari suatu masalah. Dalam hal kompetensi auditor, auditor harus orang yang mempunyai pemahaman yang cukup baik tentang proses yang akan diaudit. Auditor harus merupakan 'subject matter expert' dari proses yang diaudit.
Performance based audit sangat tepat diterapkan pada proses-proses yang kinerjanya masih bermasalah atau proses-proses yang menyerap banyak sumber daya dan perlu perbaikan kinerja secara berkesinambungan.


Tahapan dalam Performance Based Audit.

1. Mempelajari kinerja proses
Tahapan ini penting dalam performance based audit dan menentukan tahapan-tahapan selanjutnya. Dalam tahapan ini auditor harus mempelajari apa kinerja penting dari proses yang sedang audit, berapa bagus kinerja-kinerja tersebut pada saat ini dan kinerja-kinerja mana yang mempunyai prioritas tinggi untuk diperbaiki dan mengapa harus diperbaiki. Setelah auditor mengetahui kinerja dari proses, ada baiknya auditor mengklarifikasikannya dengan penanggung jawab proses.


2. Menentukan aktifitas-aktifitas kritis
Dalam tahapan ini auditor mempelajari aktifitas-aktifitas kritis dalam proses yang akan diaudit, yang berpengaruh besar pada kinerja proses keseluruhan. Tahapan ini sebaiknya dilakukan bersama penanggung jawab proses yang akan diaudit.


3.Menjabarkan kinerja keseluruhan kedalam kinerja yang lebih spesifik
Pengetahuan tentang tahapan-tahapan kritis dalam proses yang akan diaudit akan membuka kemungkinan untuk menjabarkan kinerja keseluruhan menjadi kinerja-kinerja yang lebih spesifik yang terkait dengan tahapan-tahapan kritis tersebut.


4. Menentukan Sasaran audit
Sasaran audit dapat dibuat dengan mudah bila sudah mengetahui tahapan-tahapan kritis dan kinerja spesifik terkait tahapan-tahapan tersebut. Sasaran dalam performance based audit sebaiknya selalu berisi 'mencari peluang-peluang perbaikan dalam proses ...untuk meningkatkan ...


5. Mengidentifikasi faktor-faktor kritis dan potential failure
Auditor belum siap mengaudit hanya dengan sasaran audit. Auditor juga perlu membuat dugaan tentang faktor-faktor kritis dalam aktifitas kritis yang mempengaruhi kinerja spesifik yang telah diketahui. Apakah kompetensi menjadi faktor kritis? atau alat? atau metoda? atau input dari aktifitas tersebut? atau mungkin kombinasi dari beberapa tersebut? Untuk membuat dugaan tentang faktor kritis, auditor harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang aktifitas yang akan diaudit.


6. Membuat checklist audit
Checklist audit pada dasarnya adalah daftar dari faktor-faktor kritis yang teridentifikasi pada tahap 5, ditambah hal-hal yang lebih spesifik yang menurut auditor perlu diperiksa dan diamati. Dalam pembuatan checklist, Auditor harus selalu mengingat bahwa audit yang akan dilakukan adalah untuk membuktikan apakah faktor-faktor kritis tersebut bermasalah atau tidak bermasalah.


7. Melaksanan audit
Sama halnya dengan compliance based audit, performance based audit dilakukan dengan panduan checklist yang telah dibuat. Tentu saja, auditor juga harus membuka mata dan telinga untuk mengidentifikasi adanya hal-hal lain yang harus diperiksa dan diamati diluar dari cheklist yang telah dibuat. Ada kemungkinan terdapatnya faktor-faktor kritis yang tidak terduga sebelumnya pada tahap 5. Keberhasilan performance based audit ditentukan dari akurasi penilaian auditor apakah faktor-faktor kritis dari aktifitas-aktifitas yang diaudit bermasalah atau tidak bermasalah.


8. Melaporkan hasil audit
Laporan audit harus berisi informasi yang jelas kepada pihak manajemen tentang peluang perbaikan yang ada pada proses yang diaudit. Isi dari laporan hendaknya mencakup:
•Kinerja proses keseluruhan dan pentingnya melakukan perbaikan (hasil dari tahap 1)
•Aktifitas kritis dan kinerja spesifik dari aktifitas tersebut (tahapan 2 dan 3)
•Faktor-faktor kritis yang mempengarui kinerja spesifik dari aktifitas (hasil dari tahapan 5 ditambah faktor lain yang mungkin baru ditemukan saat pelaksanaan audit)
•Faktor-faktor kritis yang sudah dikelola dengan baik (hasil dari tahap 7)
•Faktor-faktor kritis yang bermasalah, yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kinerja.


9. Follow-up audit
Follow-up audit dilakukan untuk menjamin bahwa tindakan koreksi temuan audit ditetapkan dan diterapkan. Follow-up audit harus terus dilakukan sampai terdapat bukti bahwa masalah telah diselesaikan atau pihak menajamen memutuskan untuk membiarkan masalah tersebut dan menanggung resiko yang ada. #tury96#
(Disarikan dari berbagai sumber)

Mengasah Kemampuan Diri.

(Maukita@resonansi) Seorang penebang mengasah kapaknya untuk mengumpulkan kayu. Seorang pemburu mengasah pisau dan mengencangkan busur. Seorang penulis meraut pensil. Mereka semua harus memperbarui peralatannya. Mereka itu adalah anda dan saya. Ini adalah prinsip sederhana tentang produktivitas.

Tentu, tidak akan banyak pohon yang bisa ditebang oleh kapak yang telah tumpul dan aus. Tidak akan ada buruan yang mampu ditaklukkan oleh busur yang telah renta. Tidak ada sebuah kata bisa tertulis dari pensil yang patah. Maka, apa yang harus kita asah agar tetap meraih kehidupan pribadi dan karier yang penuh dan berlimpah?Anda memiliki sesosok tubuh yang pasti renta terkikis usia. Juga kecerdasan yang segera tak banyak berarti tertinggal kemajuan jaman. Serta sekepal hati nurani yang mudah diburamkan oleh debu-debu dunia.

Maka tiada yang patut kita rawat selain tubuh agar senantiasa menjadi rumah yang nyaman bagi jiwa. Tiada yang perlu kita asah selain pikiran dan ketrampilan agar selalu dapat digunakan untuk membuka pintu kemakmuran. Serta, tiada yang harus kita pertajam selain hati nurani yang memungkinkan kita mendengar nyanyian kebahagiaan hidup ini.#tury96#
Sumber : milis indonesia-community

Minggu, 25 Juli 2010

Profil Pemimpin Efektif.

(Maukita@manajeman)Bagaimana menjadi seseorang yang mampu melakukan kepemimpinan secara efisien dan efektif? Berbagai buku serta literatur telah banyak membahas hal ini. Namun dalam tulisan ini ada beberapa componen yang harus dimiliki agar memenuhi syarat tersebut.
Berikut ini ádalah komponen yang harus dimiliki seorang pemimpin yang efektif dan efisien. Menurut Ruth M. Tappen dalam buku “Nursing Leadership and Management : Concepts and Practice” (1995) 3th ed. adalah Knowledge, Self Awareness, Communication, Energy, Goals dan Action


KNOWLEDGE/PENGETAHUAN.
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang baik tentang kepemimpinan dan ilmu tentang ruang lingkup kerja profesinya yang terdiri dari pengetahuan kognitif maupun skill/keterampilan. Seorang pemimpin akan dihadapkan pada situasi tertentu dimana dia harus mengambil keputusan yang tepat dalam menyelasaikan masalah. Dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat adalah pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki.
Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif yang mampumengambil keputusan yang tepat dalam suatu situasi tertentu maka haus memiliki pengetahuan tentang :

a. Leadership/kepemimpinan
Seorang pemimpin harus mengetahui tentang konsep kebutuhan dasar manusia, teori motivasi, teori bekerja dalam kelompok dan ilmu perilaku. Dengan pengetahuan tersebut maka ia akan lebih bisa memahami karakter anak buah/bawahannya dan hal ini bisa membantu leader dalam menentukan tindakan apa yang harus dilakukan pada bawahan agar dapat mempengaruhi motivasi dan perilakunya agar dapa bekerja sama dalam mencapai tujuan.
Seorang pemimpin juga harus mengetahui gaya-gaya kepemimpinan yang sesuai untuk situasi-situasi tertentu sehingga dapat mengambil sikap yang tepat dalam situasi tertentu. Leader juga harus memiliki visi yang jelas dan harus mensosialissikan dan mengkomunikasikan visi tersebut kepada bawahan sehingga bawahan bekerja bukan karena terpaksa tapi karena mereka juga menginginkan hal tersebut.
Beberapa orang memang terlahir dengan bakat dan karakter seorang pemimpin tapi sifat dan karakter kepemimpinan bisa dipelajari dan dilatih agar dapat menjadi pemimpin yang efekif dan efisien.

b. Pengetahuan tentang lingkup profesi
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang baik tentang lingkup kerja profesinya baik pengetahuan kognitif maupun skill atau keterampilan sehingga dia bisa menjadi role model dan panutan bagi bawahan, dapa menambah dn memberikan energi positif pada bawahan dalam melaksanakan tugas.

c. Critical thinking / berpikir kritis
Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan berpikir kritis dalam hal pengambilan keputusan yang tepat untuk kepentingan klien maupun dalam memberikan arahan kepada bawahan. Hasil dari berpikir kritis akan ditemukan metoda baru yang lebih efekif sehingga bawahan bekerja bkan hanya sekedar mlakukan hal yang telah menjadi rutinitas tapi bisa mencoba hal baru yang lebih positif.

SELF AWARENESS/KESADARAN DIRI.
Pemimpin yang baik harus mengenal dirinya dengan baik, diawali dengan mengevaluasi kekurangan dan kelebihan yang dimiliki sehingga kekurangan tersebut dapat ditingkatkan. Perlu juga evaluasi tentang perasaan dan situasi yang berhubungan serta mekanisme koping yang dilakukan. Identifikasi koping yang dilakukan serta perbaiki koping yang destruktif atau maladaptive kearah koping yang konstruktif atau tidak merugikan dan menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Dengan kesadaran diri yang baik kita akan menyadari bahwa tak ada manusia yang sempurna, setiap orang berhak untuk mengalami dan mengekspresikan rasa senang, sedih, kecewa, bahagia, cemas dn sebagainya. Seorang pemimpin yang baik harus bisa mengenali tanda-tanda ini pada bawahannya dan selalu berusaha belajar cara mengahadapi kondisi yang ada dengan cara yang baik.
Kesadaran diri yang baik akan membangun rasa empati yang akan membentuk rasa kedekatan, kepercayaan dengan bawahan sehingga akan membangun suasana kerja yang harmonis, saling menghargai dengan bawahan sehingga memudahkan dalam kerja sama dalam mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang baik tidak ragu untuk meminta evaluasi dari bawahan tentang gaya kepemmpinannya dan begitu pula sebaliknya. Masukan-masukan tersebut dijadikan motivasi untuk merubah diri kearah yang lebih baik.

KOMUNIKASI
Komunikasi adalah jantungnya kepemimpinan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik terhadap teman maupun bawahan karena komunikasi yang baik adalah merupakan satu strategi dalam mempengaruhi orang lain.
Teknik komunikasi yang harus dimilki diantaranya :

a. Mendengar aktif (active listening)
Pemimpin yang baik akan memahami bahwa mendengarkan bawahan akan membuat mereka merasa dihargai dan merupakan sarana untuk mendapatkan feed back dari mereka. Lakukan klarifikasi dengan pertanyaan yang tepat dan tidak menyakiti untuk mendapatkan infomasi yang akurat dalam mengambil keputusan. Mendengar aktif akan membuat bawahan dapat mengungkapkan perasaan sehingga kebutuhan psikologisnya dapat terpenuhi dan sekaligus mengurangi rasa cemas yang dirasakannya.

b. Menyusun arah/arus informasi
Pemimpin harus membentuk alur komunikasi yang efektif sehingga dapat menghindari terjadinya miskomunikasi yang baik antara leader dengan bawahan, bawahan dengan rekan kerja maupun dengan pasien. Oleh karena itu pemimpin yang baik harus membangun suasana atau alur komunikasi yang baik pada saat bertemu maupun tidak bertatap muka.

c. Asertif
Pemimpin yang baik harus mempunyai sifat asertif terhadap bawahan. Leader harus menyediakan waktu untuk menerima masukan baik dari pasien maupun dari bawahan dan begitu pula sebaliknya. Masukan disampaikan dengan cara yang membangun, jelas, konstruktif dan tidak menyakiti.
Seorang pemimpin yang baik apabila menemukan kesalahan yang dilakukan oleh bawahan tidak mengeluarkan kata-kata yang membuat bawahan tersebut merasa sangat bersalah dan menyakiti hatinya. Feedback yang baik adalah memberikan kata yang bijak tanpa menyakiti diikuti dengan pemberian informasi tentang apa yang seharusnya dilakukan

d. Saling memberi umpan balik
Anggota tim atau bawahan membutuhkan evaluasi atau feedback seperti halnya pemimpin. Feedback berfungsi untuk meningkatkan self awareness/kesadaran diri mencegah asumsi negatif terhadap perilaku seseorang dan untuk menjadi petunjuk dan motivasi dalam proses perubahan kearah yang lebih baik.

e. Linking dan networking
Seorang pemimpin harus memiliki jalur dan akses yang jelas dan mudah baik dalam memperoleh informasi terbaru maupun dalam melakukan komunikasi dengan profesi atau instansi lain yang dapat dijadikan tim dalam bekerjasama dalam menyelesikan suatu masalah yang ada. Pemimpin harus mempunyai pergaulan yang luas dengan profesi lain sehingga memudahkan dalam menjalin kerjasama.

f. Mengkomunikasikan visi
Seorang pemimpin harus mempunyai visi yang jelas dan harus mengkomnikasikan dengan baik kepada bawahannya. Kemampuan mengkomunikasikan visi dengan baik akan dapat membangun motivasi, kerjasama dan memberikan energi yang baik bagi bawahan dalam bekerja ntuk mencapai tujuan. Visi yang jelas dan menarik akan membuat bawahan termotivasi untuk bekerja bukan karena keterpaksaan tapi karena merteka juga menginginkan hal itu.

ENERGI
Seorang pemimpin harus terus menerus tampil dengan energi yang baik dalam penampilan dan pekerjaannya. Untuk memiliki energi yang baik dan semangat yang baik maka seorang pemimpin harus memiliki rasa percaya diri dan memiliki hidup yang seimbang sehingga energi dapat terus menerus terjaga.
Energi atau semangat yang dimiliki oleh seseorang akan dapat ditularkan keorang lain. Seperti halnya kita bisa sedih dengan kesedihan orang lain, kita bisa bahagian dengan kebahagiaan orang lain dan kita juga bisa semangan dan penuh energi karena teman dilingkungan kita juga penuh semangat.
Pemimpin yang selalu terlihat semangat dalam penampilan dan bekerja akan memotivasi bawahan untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas kerjanya. Energi yang dimiliki seorang pemimpin akan mempengaruhi respon bawahan terhadap dirinya maupun terhadap pekerjaan yang dilakukan.

GOALS/TUJUAN
Tujuan adalah apa yang akan diralisasikan atau arah yang akan dicapai, alasan seseorang dan merupakan motivasi untuk berbuat sesuatu/ melakukan pekejaan tertentu. Seorang pemimpin harus mempunyai tujuan yang jelas yang meliputi Apa. Siapa, Kenapa dan Bagaimana. Tujuan ini kemudian harus dikomunikasikan dengan bawahan agar mereka bisa menerima, memahami dan menyetujui tujuan tersebut sehingga dapat didiskusikan bersama cara pencapaiannya.

ACTION/TINDAKAN
Seorang pemimpin yang baik adalah pandai dalam mengambil keputusan yang tepat dan berorientasi pada tindakan/action. Untuk dapat mengambil keputusan dan bertindak dengan baik maka seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan, kesadaran diri, kemampuan berkomunikasi dengan baik, energi, dan tujuan yang jelas. Seorang pemimpin harus menjadi role model yang baik dalam cara kepemimpinannya, dalam pelaksanaan tugas maupun dalam membangun kerja sama dan bekerja sama dengan orang lain termasuk dengan bawahannya.
Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan keterampilan profesionalisme yang tinggi yang dikarakteristikkan dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik. Mempunyai kemampuan perencanaan yang baik, koordinasi, evaluasi dan organisasi bawahan dengan baik sekaligus juga sebagai support sistem dan role model yang baik bagi bawahannya.
Seorang pemimpin harus selalu penuh semangat dan memiliki energi yang besar sehingga dapat mempengaruhi bawahan untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Pemimpin yang baik selalu penuh inisiatif dan berani mengambil resiko dalam menerapkan hal baru yang berguna dalam mempermudah dan mempercepat proses pencapaian tujuan dan berani menghadapi pihak lain yang tidak sejalan dengannya dan teguh memperjuangkan kebenaran yang diyakininya.
Dari keenam komponen yang harus dimiliki seorang pemimpin yang efektif diatas kemudian disempurnakan oleh Ruth M. Tappen dalam buku essential of nursing leadership and management.3th ed. (2004), bahwa seorang pemimpin yang efektif harus memiliki kualitas diri dan kualitas perilaku sebagai berikut :
Kualitas diri : integritas, Berani mengambil resiko, inisiatif, energy, optimis, pantang menyerah(perseverance), seimbang, Kemampuan menghadapi stress, dan Kesadaran diri serta memiliki Kualitas perilaku seperti: Berpikir kritis, Menyelesaikan masalah (solve problem), Menghormati/menghargai orang lain, Kemampuan berkomunikasi yang baik, Punya tujuan dan mengkomunikasikan visi dan meningkatkan kemampuan diri dan orang lain. #Dari Rajawana#.

Bagaimana Cara Mengirim Artikel?

Cara mengirim Artikel agar  di Blog ini Guampang banget sbb:

1. Siapkan Artikel anda (usahakan volumenya tidak lebih dari 10Mb)
2. Buka Worksheet Artikel anda.
3. Klik  File, Send to, File Recipient (as attachment)..
4. Pada Kolom E mail tujuan, tulis : darikitakita@gmail.com
5. Tulis Judul Artikel di Kolom Subject, lalu klik Send.

Oleh Admin, Artikel anda akan di Publikasikan setelah dilakukan Pengaturan Seperlunya.
Selamat Berkarya.

Siapa anda? Nggak Penting....


(Maukita@resonansi)Beberapa tahun yang silam,seorang pemuda terpelajar dari semarang sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta . Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si Pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.
" Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si Pemuda.
" Oh... Saya mau ke Jakarta terus "connecting flight" ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua" jawab ibu itu.
" Wouw..... hebat sekali putra ibu" pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
" Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu?? Bagaimana dengan kakak-adik adik nya??
" Oh ya tentu " si Ibu bercerita :"Anak saya yang kedua seorang dokter di Malang , yang ketiga Kerja di Perkebunan di Lampung, yang keempat menjadi arsitek di Jakarta, yang kelima menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke enam menjadi Dosen di Semarang."
" Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke enam.
" terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??"
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab,
" anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak". Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar nak"
Pemuda itu segera menyahut, "Maaf ya Bu..... kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di
pekerjaannya, sedang dia menjadi petani "??
Do you want to know the answer?????? ...
Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
" Ooo ...tidak tidak begitu nak....
Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani"


Today's lesson :
Everybody in the world is an important person.
Open your eyes. ...your heart....your mind....your point of view
because we cant make summary before read "the book "completely.
The wise person says...

The more important thing is not
WHO YOU ARE
But WHAT YOU HAVE BEEN DOING

#Tury96#JuniarColection.

Mengapa ISO TS 16949?


(Maukita@mutu) ISO 9000 Series sekarang merupakan salah satu sistem manajemen mutu yang formal serta diterapkan di hampir semua jenis organisasi, termasuk industri otomotif.

Sejak peluncuran pertamanya pada tahun 1987, ISO 9000 Series mendominasi di semua bidang yang terkait dengan sistem manajemen mutu bahkan mengecualikan beberapa issue di bidang kualitas lainnya. Seperti contoh : birokrasi prosedur, paper work , tidak ada nilai tambah. Hal ini terjadi karena standar ISO 9000 Series menjelaskan mengenai "What", sehingga sangat bergantung kepada penerimaan suatu organisasi mengenai pemahaman persyaratan tersebut. Persyaratan ISO 9000 di dalam konteks bisnis merepresentasikan persyaratan minimum yang dapat diterapkan organisasi untuk mencapai kualitas produk atau service.

Salah satu persyaratan utama dari ISO 9000 Series adalah proses yang terkait dengan supplier, dimana persyaratannya adalah bahwa organisasi harus menyediakan produk /jasa yang sesuai dengan spesifikasi yang telah dipersyaratkan/ditetapkan. Artinya apabila organisasi tidak menyediakan produk/service yang sesuai dengan persyaratan/spesifikasi maka sistemnya sebenarnya fail, tetapi tidak berarti standardnya salah, hal ini bisa saja disebabkan karena interprestasi yang tidak sesuai dari organisasi. Atau jika spesifikasi/persyaratanya sudah ditetapkan tetapi kualitasnya lebih rendah maka dampaknya bisa saja produk tersebut menjadi tidak cukup untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

Dari penjelasan di atas, ada dua masalah penting yang terkait khususnya di industri otomotif :
• Kebutuhan untuk memberikan dasar yang sama kepada supplier mengenai sistem mutu dan menghilangkan interprestasi yang terlalu banyak.
• Kebutuhan untuk mengembangkan model sertifikasi yang dapat digunakan untuk memastikan integritas dari proses sertifikasi yang bersifat " world wide".
Bersamaan dengan publikasi ISO 9000, beberapa negara mengembangkan sistem manajemen mutunya sendiri yang digunakan hanya untuk pembelian peralatan kemiliteran, seperti NATO Quality Control System Standards pada tahun 1973, juga Quality Panel dari UK Society of Motor Manufactures mengembangkan standar yang sama untuk penggunaan non militer, yaitu BS 4891, yang dipublikasikan pada tahun 1972.

Pada tahun 1992, Chrysler, Ford dan General Motor (GM) menyusun manual "supplier quality system" dan "assessment tools" yang kemudian disebut QS-9000. Standard ini dikembangkan dari persyaratan ISO 9000 series dan ditambah "generic requirements" , sector "specific requirements ", dan "customer spesific requirements". QS-9000 pertama kali di publish pada bulan Agustus 1994 dan standard ini merupakan penggabungan dari Chryler s Supplier Quality Assurance Manual, Ford's Q101, dan General s Motor's for excellence. Dalam perkembangannya QS-9000 tidak hanya diterapkan pada proses perancangan dan perakitan dari Chrysler, Ford dan GM saja. Pada bulan maret 1998 QS- 9000 direvisi untuk yang ketiga kalinya.

Disamping Amerika dan Inggris , beberapa negara lain juga mengembangkan model standard sistem manajemen yang terkait dengan Automotive industry, diantaranya VDA (Verband der Automobilindustrie) di Jerman yang mengeluarkan VDA 6.1, kemudian di Italia, Asosiasi Industri Mobil Italia (ANFIA) mengeluarkan standard AVSQ 94 , Asosiasi Industri Mobil Perancis (PSA) menerbitkan standard EAQF.
Semakin meningkatnya persaingan di industri otomotif membuat beberapa industri melakukan penggabungan dan kerjasama tidak hanya lingkup negaranya tetapi juga antar negara, sehingga hal ini juga mendasari terjadinya penggabungan standarisasi yang telah disusun. QS-9000 tidak hanya diterapkan di Amerika, tetapi di semua negara yang men-supply ke GM, Chrysler dan Ford, sehingga harus dilakukan penyesuaian terhadap standard-standard lainnya seperti VDA 6.1, EAQF 94, AVSQ 94 juga.

Pada tahun 1996 IATF (International Automotive task Force) yaitu lembaga internasional otomotif yang anggotanya terdiri dari 2 group besar yaitu industry otomotif dan asosiasi perdagangan bekerjasama dengan ISO/TC 176 mengembangkan standar yang bersifat sektoral yaitu di industri otomotif yang kemudian diberi nama ISO/TS 16949, yang dikembangkan dari QS-9000, ISO 9000 Series, VDA 6., AVSQ 94, EAQF 94 yang edisi pertamanya di keluarkan pada tahun 1999.

Dengan di kembangkannya ISO/TS 16949 oleh IATF, maka cakupannya pun semakin luas tidak hanya untuk industri mobil Eropa dan Amerika tetapi juga industri mobil di Jepang dan negara lainnya, karena asosiasi perdagangan yang menjadi anggota IATF tidak hanya Amerika (AIAG), Italia (ANFIA), Perancis (FIEV), Inggris (SMMT), Jerman (VDA-QMC), tetapi juga Jepang (JAMA), di mana JAMA merupakan asosiasi dengan jumlah anggota terbanyak diantaranya: Toyota, Mazda, Honda, Suzuki, Daihatsu, Hino, Yamaha, Nissan, Kawasaki, dsb.

Keuntungan bagi Organisasi
Dengan direvisinya ISO 9001:2000, maka IS0/TS 16949 pun di revisi untuk disesuaikan dengan persyaratan ISO 9001 :2000. Beberapa persyaratan tambahan yang berarti jika dibandingkan dengan QS-9000 adalah :

• Penetapan sasaran dan target
• Penetapan kepuasan pelanggan
• Continual Improvement
• Analisis Data
• Memastikan kesesuaian dengan persyaratan dan peraturan perundangan
• Tinjauan manajemen dilakukan untuk memonitor sasaran mutu yang stategis dan kinerja sistem.
• Verifikasi proses
• Penetapan dan pemeliharaan Plant, Peralatan, dan Fasilitas
• Review efektivitas dari pelatihan
Dengan mengadopsi ISO/TS 16949 ini, maka pemasok untuk industri otomotif akan semakin sesuai penerapannya dengan ISO 9001:2000 karena sistemnya menjadi semakin "generic".
Beberapa keuntungan yang dapat diharapkan antara lain :
• Meningkatkan kualitas produk dan proses ; hal ini dapat tercapai karena di dalam persyaratan baru mengcover diantaranya, mengenai : penetapan target, pengukuran dan reviewnya, pengukuran kepuasan pelanggan, keselamatan produk, ke- sesuaian dengan persyaratan dan perundangan, manajemen desain proses, penerapan teknik dan alat-alat kualitas
• Meningkatkan keyakinan di Global Procurement ; dengan skema standard yang jelas, maka meng- eliminasi perbedaan pemahaman standar, proses sertifikasi benar-benar diseleksi berdasarkan kriteria ISO/TS 16949 dengan ruang lingkup
• Pendekatan sistem mutu yang seragam/sama untuk pengembangan subkontraktor; dengan standar ini akan mengurangi variasi proses oleh subkontraktor sehingga hasil proses dapat lebih baik.
• Mengurangi variasi dan meningkatkan efisiensi; dengan penerapan beberapa persyaratan yang re- levant akan mengurangi hal tersebut, antara lain : Mistake Proofing, Continous Improvement, Failure Mode effect Analisys, Statistical Process Control
• Mengurangi audit pihak kedua ; dengan diterimanya standard ini oleh banyak negara, hal ini berdampak berkurangnya audit pihak kedua.
Dengan pemberlakuan ISO/TS 16949 ini maka industri otomotif dan turunannya memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan sistem manajemen mutunya sehingga meningkatkan kepercayaan pelangan lebih baik lagi.

Struktur ISO/TS 16949
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai struktur dari ISO/TS 16949 dan beberapa persyaratannya. Karena dikembangkan dari ISO 9001:2000, kemudian juga dikembangkan dari QS 9000 serta memperhatikan masukan dari asosiasi industri otomotif, maka struktur ISO/TS 16949 adalah sebagai berikut :

1. Struktur ISO 9001:2000 terdiri dari :
• Scope
• Aplikasi >
• Normative reference
• Terms and Definitions
• Sistem Manajemen Mutu
• Tanggung Jawab Manajemen
• Manajemen Sumber Daya
• Realisasi Proses
• Pengukuran, analisa dan peningkatan
2. Automotive Standart Requirement, Adalah persyaratan tambahan lain yang spesifik dijelaskan di masing-masing persyaratan dari ISO 9001:2000. Misalnya :
• Persyaratan dokumentasi : ada penambahan Engineering Specification (elemen 4.2.3.1)
• Management Responsibility: ada penambahan Management commitment Proses Efisiensi (5.1.1)
• Responsisbilit dan Authority : ada penambahan responsibility for quality (5.5.1.1)
• Management representative : ada penambahan customer representative (5.5.2.1)
• Resource Management : ada penambahan: Product desain skill (6.2.2.1)
• Training on the Job.(6.2.2.3)
• Plan, Facility and equipment planning (6.3.1)
Product Realization : ada penambahan:
• 7.1.2.Accepatance criteria product realisastion
• 7.1.4.Change control
• 7..4.1.2. Supplier quality management system development
Measurement analysis & improvement : ada penambahan:
• 8.1.1Identification of statistical tools
• 8.1.2.Knowledge of basic statistical concept
• 8.2.2.2.Manufacturing process audit
• 8.5.2.1.Problem solving
• 8.5. 2.2 .Error proffing
3. Customer Spesific Requirements, adalah persyaratan spesific dari masing-masing industri otomotif yang dikeluarkan dan menjadi acuan bagi semua suppliernya di dalam mengembangkan dan menerapkan persyaratan ISO /TS 16949 ini.
Contohnya :
• BMW mengeluarkan Customer Specific Requirements
• yaitu : Supplied Parts Quality Management
• VW mengeluarkan Customer Specific Requirements Qual.Cap.Suppliers.,4th edition .
Dokumentasi ISO /TS 16949
Selain pemahaman terhadap struktur ISO/TS 16949 di atas, dibutuhkan juga beberapa dokumen yang diperlukan bagi organisi untuk dapat menerapkan ISO/ TS dengan efektif . Beberapa dokumen yang diperlukan oleh ISO/TS 16949 diantaranya adalah sebagai berikut :

A. Dokumen yang terkait dengan persyaratan ISO/TS 16949 yaitu :
• Quality Management System ISO /TS 16949, 2nd edition, yang mencakup standard ISO 900:2000 + specific automotive requirements
• Quality System Assessment Checklist to ISO/TS 16949, yang mencakup checklist utk audit ISO TS
• IATF Guidance to ISO/TS 16949:2002, yang mencakup guidance untuk implementasi ISO TS yang dikeluarkan oleh IATF (International Automotive Task Force Rules for achieving IATF Guidance, yang mencakup tahapan sertfifikasi ISO TS yang dikeluarkan oleh IATF (international Automotive Task Force)
B. Tools, Tools ini merupakan penunjang untuk menjamin kesesuaian produk dari desain sampai dengan pengiriman. Tools ini sama dengan yang digunakan di QS 9000, yang terdiri dari dari :
• APQP, Advance Porduct Quality Planning, adalah suatu tools untuk perencanaan produk
• PPAP, Production Parts Approval Process, adalah suatu tools untuk mengevaluasi part-part yang dibutuhkan dalam suatu produk
• FMEA, Failure Mode and Effects analysis, adalah suatu tools untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kemunginan kegagalan produk/ proses.
• MSA, Measurement System Analysis, adalah suatu tools untuk menganalisis apakah suatu sistem pengukuran (operator, alat ukur, cara mengukur paramenter proses produksi)berfungsi sesuai ketentuan.
• Statistical Process Control, adalah merupakan suatu tools untuk mengontrolproses (paraemeter proses) dengan menggunakan data dan analisis statistik
C. Customer Specific Requirements, Adalah persyaratan specific yang ditetapkan oleh masing-masing industri otomotif, seperti yang telah dijelaskan di depan.
D. Informasi lain yang relevan dan terkait dengan ISO/TS 16949. Misalnya: persyaratan spesifik yang diterapkan untuk masing-masing vendor, termasuk sangsi sangsi terhadap penerapan

Jadi bagi organisasi yang ingin menerapkan ISO/TS 16949 , perlu mempersiapkan diri dengan melengkapi terlebih dahulu persyaratan dokumentasinya, sehingga memudahkan di dalam mengembangkan sistem manajamen mutu ISO/TS 16949 serta mengintegrasikannya dengan persyaratan ISO 9001:2000 yang telah dimiliki sehingga implementasinya dapat semakin efektif. #Tury96#

(Disarikan dari berbagai Sumber)

Jumat, 23 Juli 2010

Mengapa Prosedur tak dipatuhi.


(Maukita@manajemen) Keluhan umum dari seorang manager atau seorang Management Representative dalam menerapkan sistem manajemen adalah 'Sulitnya membuat karyawan mengikuti prosedur'. Prosedur sudah dirancang dengan susah payah; melalui pemetaan proses, identifikasi potensial error, mencari peluang perbaikan, mempelajari berbagai konsep dan seterusnya hingga menjadi sebuah aturan. Sang manajer yakin bahwa prosedur-prosedur itu akan membawa manfaat. Memperbaiki lead time proses, mengurangi kesalahan dan sebagainya. Semua hal yang ada di prosedur adalah hal-hal yang logis semata, yang dapat diterima dengan akal sehat oleh siapapun termasuk oleh karyawan yang terlibat menerapkannya. Tetapi mengapa mereka mengabaikan?

Penerapan suatu prosedur, baik prosedur baru atau revisi memerlukan perubahan aktifitas karyawan. Dalam teori psikologi, perubahan yang lancar, efektif dan permanen selalu memerlukan 3 tahap: Defreezing, Changing, Refreezing.

Tahap defreezing adalah mencairkan apa yang telah membeku. Tahap ini adalah tahap pengkondisian, mencakup mempertanyakan suatu kebiasaan yang sudah lama dilakukan, membahas masalah-masalah yang ada, ide-ide yang lebih baik yang telah dilakukan oleh orang lain, kampanye dan sebagainya. Intinya, tahap defreezing adalah tahap untuk mempengaruhi orang agar mempunyai alasan sendiri dan membangun kesadaran sendiri untuk melakukan perubahan. Kebanyakan perubahan tidak berjalan dengan lancar atau gagal sama sekali disebabkan gagalnya tahap defreezing, tahap pengkondisian.

Tahap Changing intinya mulai mengubah kebiasaan tapi juga mencakup pengubahan hal-hal lain yang diperlukan; mungkin diperlukan untuk mengubah kompetensi seseorang, mungkin mengubah tugas, mengubah peralatan dan sebagainya. Tahap ini akan lebih mudah bila tahap derfeezing sudah dilakukan. Seperti meluruskan logam yang bengkok, yang lebih mudah bila dipanaskan dulu untuk mencairkan ikatan beku didalamnya.

Tahap refreezing adalah tahap pembekuan kembali. Tahap ini adalah upaya untuk menjaga agar prubahan menjadi permanen, orang tidak kembali pada cara atau kebiasaan lama. Tahap ini mencakup pemantauan, pemberian dukungan bila timbul masalah dalam perubahan dan evaluasi tentang hasil dari perubahan.

Ketiga tahap tersebut sama pentingnya untuk melakukan suatu perubahan. Bila tahap defreezing dilewatkan, maka yang terjadi adalah pemaksaan kekuasaan. Karyawan harus berubah, tak perduli dia mengerti atau tidak alasan perubahan dan manfaatnya. Pemaksaan akan cepat menghasilkan perubahan awal tapi memerlukan pengawasan yang ketat terus menerus. Begitu pengawasan melonggar, karyawan akan kembali ke cara lama dengan seribu satu alasan.

Yang terbaik adalah melewati ketiga tahapan tersebut, ditambah dengan melibatkan karyawan dalam perencanaan perubahan aktifitas mereka sendiri. Strategi ini membuat karyawan memulai perubahan dari dalam diri mereka sendiri sekaligus merasa bertanggung jawab secara personal untuk mencapai tujuan dari perubahan.

Kembali ke masalah prosedur, mengapa karyawan sulit mengikuti prosedur baru? Pertanyaannya menjadi: Strategi yang telah digunakan? Bila karyawan tiba-tiba disodori sebuah prosedur baru dan sang manajer mangatakan 'ini prosedur baru, tahapannya bla bla bla dan harus diterapkan mulai sekarang', maka ini adalah pemaksaan. Tidak ada tahap defreezing. Jangan heran bila karyawan akan segera kembali ke cara lama. Panaskan dulu logamnya, kecuali sang manajer mempunyai kekuatan amat besar.#tury96#

Sumber:Ir. Iim Ibrohim, Konsultan manajemen

Kamis, 22 Juli 2010

Beranda.

Berkata-kata. Demikianlah, Media ini hadir sebagai wahana Berkata-kata dan berbagi Informasi. Tentu,Kata yang bermakna dan berguna bagi sesama. Bebas tapi diliputi tanggung jawab yang sepatutnya. Terbatas, karena Hanya Bicara hal-hal yang membangun, membangkitkan semangat dan memperluas Cakrawala Pengetahuan dan Wawasan bersama.

Dipersilahkan untuk Menulis pada Media ini. Segala Hal yang Berguna Seperti: Kiat, Resep, Artikel Motivasi, Informasi Kesehatan, Spiritual, Pengetahuan, Segala Tips dan Content lainnya, "jangan tidak Pernah Menulis Seumur Hidup" Kata Mas Gong dalam Bukunya.
Selamat Menulis dan Jangan Bosan Berbagi.

Penulis Paling Produktif akan dipertimbangkan mendapat Award sepantasnya.

(Admin.darikitakita)