Photobucket"

Sabtu, 31 Juli 2010

Tips Cegah Ledakan Tabung Elpiji.

(maukita@tips).Elpiji atau LPG (liquid petroleum gas) adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propane (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentane (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya.

Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperaturnya. Sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).

Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
•    Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
•    Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
•    Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
•    Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
•    Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.
Pada awalnya gas elpiji tidak berbau, tetapi untuk mempermudah mendeteksi jika terjadi kebocoran, ditambahkan mercaptane  yang berbau khas dan menusuk hidung sehingga kalau terjadi kebocoran akan segera diketahui.

Kalau dilihat dari proses pembuatan tabung gas, baik itu LPG 3 kg maupun yang 12 kg, terlihat pengawasan yang sangat ketat. Baik saat pembuatan bajanya yang dilakukan di PT Krakatau Steel, maupun saat pembuatan tabungnya di berbagai industri yang sebelumnya telah diaudit peralatannya dan prosesnya, sehingga kehandalannya dijamin. Baja untuk LPG 3 kg dibuat sesuai standar SG295 sedangkan untuk yang 12 kg dibuat dengan standar SG265. Untuk membuat baja tersebut ada aturan aturan yang ketat. Selain itu, setiap pabrik pembuat tabung diaudit sehingga tabung LPG mendapat sertifikat SNI. Dengan demikian, secara teoritis, maka tabung gas bukanlah tabung yang ecek ecek.

Ledakan Tabung Gas

 Akhir-akhir ini sering kita mendengar berita tentang meledaknya tabung gas di rumah-rumah. Sudah banyaknya korban jatuh menjadikan kita sangat prihatin dengan masalah ini. Terkadang perasaan was-was pun menghantui karena kita di rumah pun menggunakan tabung gas yang sama untuk memasak.
Lantas apa yang menjadi penyebab utama ledakan tabung gas? Pertamina pernah menjelaskan penyebab tabung meledak karena gas yang bocor terperangkap di ruangan dan terakumulasi hingga menyebabkan ledakan. Kebocoran sering terjadi karena buruknya aksesoris tabung gas yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari musibah ledakan tabung gas di rumah :

1.Pastikan Karet Pengaman Pas dengan Regulator.
Beragamnya ukuran klep/karet pengaman ini cukup membuktikan jika dalam produksinya tidak memperhatikan SNI. Dari beberapa peristiwa ledakan tabung, masalah karet pengaman ini disinyalir menjadi penyebabnya. Mintalah, kepada penjual tabung, klep/karet pengaman yang baru sebagai cadangan kalau-kalau yang terpasang di tabung tidak cocok dengan regulator Anda.

2.Pergunakanlah regulator standar SNI. 
Regulator memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai stopper otomatis yang menghentikan aliran gas apabila api di kompor tidak menyala. Berkaitan dengan pasar bebas, berhati-hatilah dengan regulator impor, karena belum tentu dalam produksinya sudah berdasarkan SNI. Baru baru ini ada berita razia selang dan regulator dan disana ditemukan regulator yang tidak memiliki SNI, sayangnya tidak diberitakan produknya diimpor dari mana.

3.Pergunakanlah selang gas yang Aman (sudah SNI).
Mintalah nasihat penjual yang sudah berpengalaman untuk memilih selang gas jika kesulitan mendapatkan selang yang sudah SNI. Dalam pemakaian, periksalah secara rutin keutuhan selang, terutama dari gigitan tikus, keretakan dan kerapuhan karena sudah lama dipakai.. Perhatikan juga kekuatan klem pada sambungan selang dan kompor gas, jangan sampai kendor.

4.Jangan Menyalakan Kompor bila tercium bau menyengat.
Hal ini bisa mengakibatkan ledakan sebagai akibat dari terjadinya kontak api dengan gas yang bocor dan memenuhi ruangan dapur.

5.Perhatikan Masa kadaluarsa. 
Penulisan kadaluwarsa berupa “alfa code“. Contoh ” A 09 ” A = Januari – Maret B = April – Juni C = Juli – September D = Oktober – Desember. Jadi jika tertera tulisan A 09 , maka ini mengandung arti : Jan- Mart tahun 2009. Jangan sekali-kali membeli gas yang tabungnya sudah kadaluawarsa karena disinyalir kekuatan tabungnya sudah tidak sesuai lagi dengan ketentuan yang berlaku.

6.Jangan Beli tabung yang cacat. 
Penyebab retak dan cacatnya tabung gas bisa bermacam - macam, mulai dari hal yang umum, yaitu terbentur atau jatuh... sampai hal yang tidak terduga... yaitu perbedaan suhu yang berulang-ulang atau yang ekstrim... Oleh karenanya sebaiknya tabung gas di simpan di tempat yang tidak bisa terkena cahaya matahari... karena cahaya matahari akan memanaskan logam tabung, dan malamnya mendingin, begitu berulang-ulang sehingga suatu saat bisa aus dan karena tekanan yang tinggi dari dalam tabung, bisa menimbulkan kebocoran. Hati-hati juga kalau tabung gas yang terkena cahaya matahari tiba-tiba berkontak dengan beda dingin... misalnya terkena atau ketumpahan air es... perbedaan suhu yang ekstrim dari hangat lalu terkena es, bisa membuat keretakan mikro secara instant (sekejap mata).

7.Perhatikan Fentilasi Dapur anda.
Gas elpiji lebih berat dibanding udara. Dengan mengetahui sifat jenisnya tersebut kita bisa mengantisipasi pengaturan ruang dapur dengan memberi ventilasi di bagian bawah, karena jika terjadi kebocoran tabung atau pipa, gas akan menyebar di bagian bawah dan tidak bisa keluar melalui jendela yang ada di bagian atas. Atau kita juga bisa membuka pintu belakang (jika ada) atau pintu depan. Tidak adanya ventilasi bawah di dapur jika terjadi kebocoran tabung/ pipa menyebabkan konsentransi gas cukup pekat dan jika ada percikan api bisa menyebabkan kebakaran. Kebakaran yang terjadi akan menaikan suhu ruang dapur sehingga elpiji dalam tabung akan memuai dan tekanan elpiji akan meningkat dengan tajam. Kalau peningkatan tekanan elpiji melebihi kekuatan tabung untuk menahan maka tabung akan meledak. Karena pertamina hanya mendesain kekuatan tabung untuk menahan tekanan elpiji pada tekanan dan suhu normal.
Mudah – mudahan, dengan meningkatnya kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan dan memperlakukan tabung gas, musibah ledakan tabung gas yang telah banyak meminta korban dapat dihindarkan. Amin. #tury96#

(disarikan dari berbagai sumber).

2 komentar:

MasGong mengatakan...

Mantep tipsnya, makasih ya..Salam kompak.

boboys mengatakan...

Blognya Keren, Infonya ok juga.

Posting Komentar