Photobucket"

Rabu, 27 Oktober 2010

Kopi Tahan Kantuk? Sugesti belaka.

 (Maukita@Aneka Tips)Sore hari ketika Anda mulai lemas, atau malam ketika Anda harus begadang, secangkir kopi mungkin akan Anda siapkan. Banyak pula orang yang merasa otaknya tidak bisa bekerja maksimal pada pagi hari bila belum menikmati secangkir kopi.

Namun, para peneliti mengatakan, pengaruh kopi yang sudah terkenal sebagai penahan kantuk, ternyata hanya suatu ilusi. Anda yang banyak minum kopi sepanjang malam mungkin memang merasa lebih segar setelah minum secangkir pada pagi hari. Tetapi hal ini kemungkinan karena  pengaruh kafein pada malam sebelumnya.

Penelitian yang digelar oleh Bristol University ini mengumpulkan 379 orang yang tidak meminum kafein selama 16 jam sebelum minum kopi atau minuman sampel lainnya untuk mengetahui responsnya. Relawan dibagi antara mereka yang hanya minum sedikit kopi, dan yang minum dalam kadar sedang hingga tinggi.
Para peneliti lalu menemukan beberapa perbedaan kadar kewaspadaan di antara para relawan. Menurut Peter Rogers, dari departemen psikologi eksperimental di universitas tersebut, kita tidak mendapatkan keuntungan dari mengonsumsi kafein meskipun kita merasa lebih bugar karenanya, dan hanya membuat kita ke kondisi normal lagi.

Relawan yang merupakan peminum kopi golongan sedang hingga berat yang mengonsumsi minuman sampel dilaporkan tak lagi waspada dan malah sakit kepala. Kedua kondisi tersebut tidak dialami mereka yang minum kafein. Tetapi, kadar kewaspadaan mereka paska mengonsumsi kafein tidak lebih tinggi daripada mereka yang tergolong peminum kopi tingkat rendah yang menerima minuman sampel. Dengan kata lain, kafein hanya membuat peminum kopi tersebut kembali normal.

Secangkir kopi instan mengandung 60-100 mg kafein, tergantung pada kekuatan pemasakan kopinya. Teh mengandung 30-100 mg kafein, latte atau espresso mengandung 90-200 mg kafein, sedangkan 55 gr cokelat batang mengandung 40-50 mg kafein.

"Ada bukti-bukti luar biasa yang menunjukkan bahwa kafein memang meningkatkan kadar kewaspadaan dengan bertindak sebagai stimulan pada sistem saraf pusat, dengan mendorong pelepasan adrenalin," kata Dr Euan Paul, direktur pelaksana British Coffee Association.

Pengaruh ini tidak hanya ditemukan pada orang-orang dengan kewaspadaan rendah, seperti pekerja shift malam atau mereka yang harus bangun pagi-pagi, tetapi juga pada mereka yang memiliki kewaspadaan tinggi.

Kopi masih tergolong aman jika dikonsumsi dengan takaran tidak berlebihan, seperti 4-5 cangkir sehari. Namun perempuan hamil harus membatasi konsumsi kafeinnya hingga 200 mg sehari saja.

Posted By: Tury96
Sumber : The Daily Mail.

Suka Kopi? Lanjutkan,karena....

(Maukita@AnekaTips)  Hasil penelitian terbaru menunjukkan, konsumsi kopi efektif mengatasi berbagai penyakit kronis. Namun untuk mencapai manfaat yang dimaksud, konsumsi kopi tidak boleh sembarangan dan harus berkualitas baik dan asli.

Surip Mawardi, peneliti kopi dan kakao Indonesia di sela-sela Konferensi Internasional Ilmu Pengetahuan Kopi 2010 di Nusa Dua Bali menyatakan, berdasarkan hasil penelitian terbaru, kopi bisa mengatasi berbagai macam penyakit seperti diabetes, kanker usus bahkan jantung koroner.

Dari hasil penelitian terbaru itu, lanjutnya, terungkap juga bahwa minum kopi seumur hidup memberikan efek yang menetralkan kesehatan jantung bagi peminumnya.

"Hal itu berdasarkan data metaanalisa terbaru terhadap 21 penelitian kohort prospektif yang dilakukan dari 1996 sampai 2008 dengan total kasus sebanyak 15.559 dengan melibatkan 407.806 sukarelawan untuk objek penelitian," ujarnya menjelaskan.

Dikatakan, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat konsumsi minum kopi tidak mengubah risiko perkembangan penyakit jantung koroner. "Bahkan dengan mengkonsumsi kopi kurang dari dua cangkir per hari bisa mengurangi derita penyakit jantung koroner," terangnya.

Hasil penelitian tersebut, kata Surip, bisa mementahkan dugaan yang selama ini menilai bahwa minum kopi merusak kesehatan, terutama sistim jantung dan kardiovaskular.

Di sisi lain, Surip mengatakan, pendekatan penelitian yang umum dilakukan oleh para peneliti adalah mempelajari pengaruh suatu komponen tunggal dalam kopi terhadap kesehatan peminumnya. Kemudian mereka menarik kesimpulan dari data yang diperoleh dengan menggunakan senyawa tunggal tersebut.

Perlu diketahui, lanjutnya, kopi merupakan minuman mengandung senyawa yang sangat kompleks, terdiri lebih dari 800 komponen yang berbeda dan saling berinteraksi dalam jenis senyawa yang berdiri sendiri.

"Saat ini, banyak bukti medis dan ilmiah yang mendukung kesimpulan bahwa minum kopi dengan porsi normal antara dua sampai empat cangkir per hari dengan kandungan kafein sampai dengan 100 miligram per cangkir, merupakan bagian dari pola makan yang berimbang," katanya.

Ia menambahkan, dengan mengkonsumsi kopi dalam takaran itu, tergolong aman dan tidak memberikan dampak yang merugikan terhadap kesehatan manusia.

Posted by: Tury96
Sumber: Antara.

Senin, 25 Oktober 2010

Ketika Mineral Cina jadi Senjata.

SELAMA sepekan lalu, industri mobil hibrida Jepang bak cacing kepanasan. Penyebabnya, pasokan mineral yang menjadi bahan utama mesin mobil elektrik itu terhenti total. Kelompok mineral langka di dunia, yang terdiri atas 17 jenis, memang paling banyak diproduksi Cina. Mineral seperti neodymium dan samarium sangat dibutuhkan untuk bahan peluru kendali dan baterai.
Jepang bersama Amerika adalah konsumen besar produk Cina. Negara yang memproduksi barang elektronik dan otomotif sangat bergantung pada mineral-mineral ini. Soalnya, mineral ini merupakan bahan dasar suku cadang elektronik untuk iPod, lampu hemat energi, mesin mobil listrik, serta perangkat sonar kapal perang dan kapal selam, pembidik meriam, tank, dan rudal. 

Pemerintah Cina membantah kabar bahwa penghentian pasokan mineral itu merupakan tekanan kepada Jepang untuk membebaskan kapten kapal nelayan, Zhan Qixiong. Sejak awal September lalu, kedua raksasa ekonomi Asia ini bertikai karena insiden kapal nelayan Cina yang menabrak dua kapal patroli Jepang di Kepulauan Senkaku. "Tak ada blokade, semua berjalan seperti biasa," kata pejabat Kementerian Perdagangan Cina, Chen Rongkai. 

Dudley Kingsnorth, Direktur Eksekutif Industrial Minerals of Australia, menjadi orang pertama yang melansir kabar ini. "Banyak perusahaan yang prihatin atas penghentian itu," ujarnya. Di Jepang, yang paling terpukul adalah perusahaan mobil hibrida, seperti Toyota dan Mitsubishi. Mobil Toyota Prius, yang sedang marak di pasar saat ini, setidaknya butuh satu kilogram mineral untuk setiap bagian mesinnya.
Cina adalah pengekspor terbesar kebutuhan dunia untuk mineral langka, karena 99 persen penambangan mineral ini ada di negeri itu. Setidaknya 93 persen pasokan dunia berasal dari Cina. Kelompok mineral ini selalu menyatu dalam unsur radioaktif uranium dan torium. Pemisahan mineral ini dari unsur radioaktif perlu keahlian tinggi, dan membuat prosesnya mahal. Tapi Cina bisa menjual dengan harga murah. 

Jepang tak bisa melaporkan penghentian pasokan mineral langka ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Soalnya, secara lihai Cina mengatur agar persoalan ini tak terlihat sebagai embargo atau boikot, tapi sekadar masalah administrasi pengiriman di pelabuhan. 

Toh, di Amerika, kasus itu membuat Komite Sains dan Teknologi Kongres Amerika meminta pembahasan khusus undang-undang yang memungkinkan Amerika memproduksi kembali ini. Sebelumnya, Amerika memiliki penambangan mineral ini di Mountain Pass, California. Tambang itu ditutup pada 2002 lantaran dianggap tak ramah lingkungan. Tak cukup dengan itu, Pentagon pun meminta Komisi Pertahanan Kongres membahas ketergantungan militer Amerika terhadap mineral pasokan Cina. 

Selama ini, Abang Sam bergantung pada Jepang, yang memproduksi bahan magnet dan komponen yang mengandung mineral itu, untuk persenjataannya. Bila Jepang kehabisan stok sehingga tak bisa berproduksi, "Amerika akan sangat bergantung pada Cina untuk impor mineral tersebut," kata anggota Kongres, Jeff Green. 

Posted By :Hulman.S.
Sumber: Majalah.Tempointeraktif.

Minggu, 24 Oktober 2010

Gagasan Cemerlang Sang Bawahan.

(Maukita@Resonansi).Paparan Berikut Mungkin Biasa-biasa saja bagi yang sedang Bad mood. Mungkin juga Lucu bagi yang Selera humornya sehat. Mungkin Pula menggelitik bagi yang berkutat dengan Persoalan Manajemen umum. Setidaknya sebagai sedikit Inspirasi dalam Tata Kelola/ Manajemen Partisipatif yang terbukti bisa memperbaiki keadaan di saat teraplikasikan pada waktu yang tepat. Berikut Ceritanya:

Sebuah perusahaan sabun ternama sedang melakukan rapat evaluasi tahunan. Dalam rapat ini, semua karyawan baik dari jabatan tertinggi sampai seorang satpam boleh mengajukan ide . Kasus yang diangkat dalam rapat kali ini adalah mengenai komplain yang dilakukan oleh kebanyakan konsumen. Salah satu masalah yang sering dialami konsumen adalah sering didapati kotak sabun yang tidak ada isinya atau kosong. Banyak konsumen yang merasa tertipu saat membeli sabun dalam jumlah banyak. Dari 10 kotak sabun, paling tidak ada 1 kotak sabun yang ternyata kosong. Kesalahan ini merupakan kesalahan yang tidak dapat dihindari, terutama karena mesin produksi sabun yang sudah kuno.

Rapat segera dimulai. Pemimpin perusahaan sabun tersebut melemparkan masalah ini ke dalam rapat dan meminta masukan dari setiap karyawan. Siapa saja yang dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini akan mendapatkan kenaikan gaji sampai 3 kali lipat. Anda pun boleh ikut berpikir dan memberikan solusi. Seorang supervisor mengacungkan tangannya dan berkata, "Saya punya solusinya! Kita harus membeli mesin baru dari Jepang seharga Rp 10 miliar!" Melihat harga mesin yang begitu mahal seorang manajer segera mengacungkan tangan dan berkata, "Saya punya solusi yang lebih baik! Kita bisa membeli mesin baru yang lebih murah dari Jerman seharga Rp 1 miliar!" Melihat harga yang begitu mahal, seorang direktur juga mengacungkan tangannya dan berkata, "Bagaimana kalau kita beli mesin bajakan dari China saja seharga Rp 100 juta?" Melihat harga yang sangat murah, sang pemimpin perusahaan langsung menyetujui solusi untuk membeli mesin dari China.

Tidak lama setelah keputusan rapat diambil, seorang office boy memberanikan diri untuk mengacungkan tangannya. "Saya punya solusi yang lebih baik! Bagaimana kalau kita membeli mesin dari Indonesia seharga Rp 250 ribu!" teriak Office Boy dengan lantang. Mendengar pernyataan konyol dari Office Boy ini, seluruh peserta rapat seketika tertawa terbahak-bahak. Namun pemimpin perusahaan mencoba untuk memberinya kesempatan dengan memberikan sejumlah uang tunai sebesar Rp 250 ribu.

Dua jam kemudian sang Office Boy kembali dengan membawa mesin yang ia beli dengan harga Rp 200 ribu (lebih murah Rp 50 ribu dari yang dijanjikan). Dengan langkah yang mantap ia segera memasang mesin yang ia beli di depan kumpulan kotak sabun. Hasilnya luar biasa! Dengan mesin baru ini, semua kotak dipastikan terisi oleh sabun. Seluruh peserta rapat sangat tercengang ketika melihat mesin yang dibeli oleh Office Boy ini adalah KIPAS ANGIN. Dengan kipas angin ini, semua kotak sabun yang kosong akan terbang ditiup oleh angin dan menyisakan kotak sabun yang sudah terisi. Dengan alat sederhana ini, tidak ada lagi komplain mengenai kotak sabun yang kosong. Dengan hasil ini, Office Boy dengan lantang dan percaya diri berkata, "Gitu aja kok repot!"
(Posted By: Dupill)

Minggu, 10 Oktober 2010

Pengelolaan Bahan Kimia dan Bahan Berbahaya dan Beracun (Bahan B3)

(Maukita@TataKelola)Penggunaan bahan kimia dan bahan berbahaya dan beracun (B3) telah akrab di kehidupan sehari-hari maupun dalam aktifitas industri. Karena karakteristik dan dampaknya, bahan kimia dan B3 harus dikelola penggunaan dan penyimpananya. Mengingat akhir-akhir ini, sering sekali terjadi kasus-kasus yang terkait dengan Bahan Berbahaya dan Beracun, sehingga perusahaan perlu memberikan perhatian yang intens dan terus menerus untuk hal ini.
Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3), Kementerian Negara Lingkungan Hidup mempunyai kewenangan untuk mengawasi penggunaan bahan berbahaya dan beracun dari aspek pelestarian lingkungan hidup. Kewenangan ini merupakan hal baru karena selama ini Kementerian tersebut hanya berwenang mengawasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3) saja.
Perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) sesuai dengan yang disyaratkan oleh Peraturan Pemerintah tersebut diatas dan juga pengetahuan teknis implementasinya, seperti: pemahaman karakteristik dan identifikasi B3, dampak lingkungannya, lembar data keselamatan bahan (MSDS), pelabelan & simbol, penyimpanan, pengangkutan, penanganan keadaan darurat dan memastikan pengelolaannya di perusahaan
Pengelolaan B3 tidak semata-mata untuk memenuhi peraturan yang berlaku, tetapi juga merupakan kebutuhan bagi perusahaan. Pengelolaan B3 terkait dengan meningkatnya keamanan dan keselamatan pekerja karena dapat menekan resiko kecelakaan kerja yang terjadi. Dengan demikian perusahaan secara tidak langsung telah melindungi aset sumber daya manusia dalam perusahaan dan dapat memperbesar saving cost. Mau Tahu Cara Kelola B3, Klik DISINI

Sabtu, 09 Oktober 2010

Peraturan Perundangan Lingkungan Hidup dan Cara Pemenuhannya


(Maukita@Tata Kelola) Munculnya Undang-undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) menunjukkan betapa penegakan peraturan dan hukum lingkungan semakin diperketat. Undang–undang tersebut mengamanatkan tanggung jawab yang besar bagi pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota)  maupun perusahaan.

                UU 32 Tahun 2009 sebagai pengganti UU 23 Tahun 1997 tersebut mengatur secara sistematis mengenai pengelolaan lingkungan mulai dari perencanaan, instrumen pengendalian, hingga sanksi. Terdapat penguatan dan penegasan aturan seperti AMDAL, fungsi PPLH-PPNS dan mekanisme penegakan hukum. Beberapa terobosan baru muncul dalam UU tersebut misalnya, mangenai izin lingkungan bagi perusahaan, penetapan inventarisasi serta perencanaan pengelolaan lingkungan bagi pemerintah, hingga sanksi untuk pejabat pemerintah.

Tanpa pemahaman yang memadai tentang hak dan kewajiban yang diatur dalam peraturan perundangan tersebut, sulit bagi perusahaan dan pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota) untuk menerapkan dan menegakkan hukum tersebut, sehingga mudah terkena permasalahan pertanggung-jawaban lingkungan (environmental liability).
Dengan  memiliki sumber daya manusia di perusahaan dan pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota) yang memahami peraturan lingkungan akan memberikan banyak manfaat, diantaranya mempermudah dalam:
- Menjalankan hak dan kewajiban
- Melakukan penegakan hukum lingkungan
- Mempertajam pemahaman sehingga mampu memberikan umpan balik yang berkaitan dengan perundangan.
- Mengidentifikasi dan mengusulkan Perda lingkungan yang relevan untuk daerah
- Mengelola stakeholder (pelaku usaha, dinas daerah, masyarakat sekitar, LSM, investor, dll)

Semua sistem dan program lingkungan seperti ISO 14001, RSPO, AMDAL, UKL-UPL, audit lingkungan dan PROPER memerlukan pemahaman yang baik mengenai peraturan perundangan lingkungan ini. Salah satu cara untuk memahami semua hal ini adalah dengan mengikuti Seminar, Pelatihan, Kajian dan Sosialisasi yang diselenggarakan Oleh Pemerintah/Penyelenggara Indipenden maupun Akademisi. Selengkapnya, Silahkan  Klik DISINI.




Rabu, 06 Oktober 2010

Halaman Download

Halaman ini Berisi Link Download Gratis. Silahkan Klik pada Link tersedia untuk mengunduh Dokumen yang anda perlukan.
Mohon maaf link download sedang dalam perbaikan

   **Perundang-undangan.
  1. Internet dan Komputer.
  2. Kajian Tehnik.



  3. Inspirasi Bisnis.

Minggu, 03 Oktober 2010

Kisah Nyata OB Jadi VICE PRESIDENT CITIBANK [[Part-2]]

Aku pun berada dipuncak karir, rasanya apapun bisa kuperoleh dengan uang dan jabatan yang kumiliki. Dunia telah berada dalam genggamanku. Tidak lagi dihinakan, kini aku dipuja dan sangat dihormati.

Banyak orang beranggapan bahwa kekayaan adalah segalanya, materi akan menyelesaikan segalanya. Akan tetapi hati kecilku tidak bisa berdusta. Ada noktah kekosongan disana. Hatiku galau dan risau memikirkan untuk apa semua pencapaian, prestasi dan kekayaan yang selama ini kuperoleh. Aku mengalami kekosongan hati.

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, begitu seterusnya, Aku menjalani hari-hari dengan hambar. Tidak ada yang dilakukannya selain bekerja dan bekerja. Sampai suatu ketika di Bulan Ramadhan seorang rekan mengajakku ke suatu tempat.

“ikut sama gua, yuk ” seorang rekan mengajak, tampaknya dia sudah lama mengetahui kegalauan hatiku.
“kemana? Emang mo ngapain” begitu jawabku
“adalaah, ikut aja… ngga ada ruginya ikut ama gua” begitu sang rekan mencoba meyakinkan.
Akhirnya Aku bersedia di ajak, toh akupun memiliki keluasan waktu, tidak ada ruginya untuk mengikuti ajakannya.

Ternyata dia mengajakku ke sebuah pengajian di Panti Anak Yatim. Sepertinya dia telah terbiasa mengikuti pengajian seperti ini, mungkin sudah lama menjadi salah satu pengurus panti. Akupun larut mengikuti acara pengajian yang diselenggarakan. Pada dasarnya pengajian seperti itu sering aku ikuti kala masih di kampung dulu. Ramai sekali suasana pengajian, namun Aku seperti tidak merasakan kehangatan suasana. Kuperhatikan anak-anak yang duduk bersalwat, mereka adalah anak-anak yang sudah tidak lagi memiliki orang tua. Suara takbir, tahlil dan tasbih sahut menyahut, sementara aku beku di tengah keramaian. Hatiku hampa dan gelisah.

Pengajian pun selesai tapi acara belum usai, kutinggalkan ruangan. Aku berjalan-jalan keluar, masih diseputaran gedung panti. Di tengah temaram bulan yang sedikit bersinar, kulihat sinarnya tersembul sedikit diantara pintalan awan, Aku melangkah perlahan. Kutendangi kerikil-kerikil kecil, mencoba mengatasi kegundahan yang ada. Beberapa anak yatim bermain berlarian di halaman panti, kuamati mereka semua. Tiba-tiba semungil panggilan menyeruak.

“Om, Om.. Om kan yang tadi di dalam ya, tadi ikut pengajian kan?”
Ternyata seorang anak perempuan memanggilku .
“iya nak” “hmm siapa namamu sayang?” Aku balik bertanya

“Aku Nina om”
“cantik sekali Nina, Nina sedang apa” Aku membungkukkan badan, berusaha menyamai tinggi anak itu. “Nina sudah sekolah, sekolah dimana?”
“Sudah om, sekolah Nina dekat kok disini”
“pintar-pintar belajar ya nak disekolah,”
“Sini nak, temanin om lihat-lihat panti ya”
Aku pun berkeliling bersama Nina melihat lihat keadaan panti, kami mengobrol penuh canda, kampun pun semakin akrab .

Tiba-tiba Nina menyampaikan sesuatu yang tidak pernah diduga.
“Om hmm om”, suara Nina tercekat.
“ada apa Nina, kok kamu terlihat gelisah? Apa om bisa bantu?
“ini om… Nina boleh minta sesuatu ga, tapi om jangan marah yaaa”
“tentu Nina, om gak akan marah, Nina emang perlu apa?” Aku berjongkok mensejajarkan dengan Nina.
Lama Nina terdiam, wajahnya pucat menahan sekat ditenggorokan. Aku mengelus-elus kepalanya. “ada apa Nina… bilang sama Om, pasti om bantu”

“Om bolehkah Nina memanggil Ayah kepada Om?”
“Om ngga marah kan?”
“Om mau kan jadi ayah Nina?”
Bercecaran Nina mengeluarkan isi hatinya.

Aku terdiam, tersungkur dalam keheningan.
Seketika kupeluk Nina, sebuah permintaan yang tidak pernah kuduga.
“tentu anakku, tentu” “Nina boleh memanggil ayah”
Dipeluknya erat-erat Nina, tak terasa airmata telah mengalir, mengisi setiap relung kekosongan hatinya. Inikah petunjukmu ya Rabb, ucapku syukur dalam hati.

Malam semakin larut, saat semesta telah mempertemukan ayah dan anak.
“Nina, ini kan sudah malam, Ayah pulang dulu ya, besok ayah kembali lagi, Nina istirahat ya, kan besok harus sekolah”
“Besok mau dibawakan apa Nak sama Ayah?” aku mencoba berpamitan
“Ngga usah ayah, Nina sudah senaaang sekali udah punya ayah”

“Ninaaa, kalau nina tidak minta, ayah tidak mau pulang”
“lihat ini uang ayah, banyaak sekali, Nina tinggal minta , pasti ayah belikan”
“tidak ayah , Nina tidak ingin apa-apa”
“kalau Nina tidak mau , nanti ayah tidak kesini lho besok” Aku sedikit mengancam
Nina terdiam cukup lama, “tapi ayah jangan marah ya”
“iya nak, pasti ayah membawakan”
“Ayah, selama ini Nina ingin memiliki sesuatu”
“apa itu nak?”
“Nina ingin punya foto”
“foto apa nak, ayah bisa bawakan kamera buat Nina, Nina mau kamera?”
“bukan ayah, bukan itu” , ”Nina ingin foto ayah dan ibu”
“loh untuk apa nak”
“buat diperlihatkan disekolah yah, Nina ingin memperlihatkan foto ayah dan ibu, kalau Nina sekarang punya ayah dan ibu”

Aku menangis tersedu, dadaku sesak, pintu langit seperti terbuka, Tuhan telah membukakan mata hati, mengisi setiap relung-relung yang selama ini kosong. Ternyata materi bukan segalanya, kesuksesan bukan akhir dari sebuah kehidupan. Selama ini Aku telah melupakan satu hal yaitu berbagi dan mengasihi.

(Posted By Dupill)

Kisah Nyata OB jadi VICE PRESIDENT CITIBANK [[Part-3]]

Pembicara kali ini adalah Bapak Houtman Zainal Arifin. Dalam pengantarnya Pak Houtman mengungkapkan pentingnya perhatian dan kasih sayang dalam mendidik anak. “Saat ini banyak anak yang menjadi yatim (sebelum masanya) karena tidak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya,” ujar ex Vice President Citibank ini. Karena kasih sayangnya itulah, ia rela menjadi pemulung selama dua puluh tahun lebih.

Memulung? Ya, sejak 20-an tahun lalu, setiap jelang tengah malam beliau berkeliling Jakarta mendatangi hotel-hotel untuk mengumpulkan roti-roti sisa (yang oleh pihak hotel roti tersebut tak boleh lagi dihidangkan esok hari) lalu membawanya ke penampungan-penampungan dan yayasan-yayasan anak yatim yang tersebar di berbagai wilayah.

Lalu, adakah kesulitan dalam mengasuh anak yatim? “Kalau kita punya kemauan, tidak ada yang mustahil, inysa Allah,” jawabnya singkat saat ditanya mengenai kesuksesannya dalam membina ratusan—bahkan ribuan—anak yatim.

Dia mengisahkan, pada tahun 1984 lalu, Pak Houtman mengundang Muhammad Ali, sang petinju legendaris, bertandang ke rumahnya—dimana terdapat banyak anak yatim. Kala itu, Ali sedang ditimpa sakit parkinson: tidak dapat bergerak bebas dan tidak bisa mengendalikan tubuhnya saat berjalan layaknya orang sehat. Namun, saat berkunjung ke rumah beliau, Ali tampak sangat sehat. Ia melangkah, berlari-lari dan bermain dengan bebasnya bersama anak-anak yatim layaknya orang sehat. Bahkan ia naik turun tangga antara lantai bawah dan lantai atas sembari menggendong anak yatim layaknya seorang yang segar bugar.

Kisah lainnya, beliau pernah menemukan seorang bayi yang dibuang oleh ibunya. Punuknya memanjang hingga ke punggungnya. Kedua kakinya saling menyilang, demikian pula tangannya. Mungkin karena itulah sehingga orangtuanya membuangnya, hingga muka bayi tersebut sampai dikerumuni oleh semut.

Merasa iba melihat bayi tersebut, setelah melalui diskusi dengan anggota keluarganya, beliau membawa bayi itu ke rumahnya. Saat sampai di rumah, beliau merasakan ada sesuatu yang berbeda; rumah yang tadinya terlihat dan terasa sempit tiba-tiba menjadi lapang dan luas. Luar biasa! “Setelah kejadian itu, keajaiban demi keajaiban terus terjadi mengiringi kami,” kenangnya.

Namun, selang beberapa hari kemudian, bayi itu jatuh sakit. Beliau langsung membawanya ke rumah sakit di bilangan Pondok Indah. Entah karena kondisi bayi yang tak sempurna sehingga pihak rumah sakit menolaknya atau karena sebab lain, kendati kala itu beliau telah memperlihatkan segala bentuk kartu perbankan miliknya sebagai bukti kesungguhan dan kemampuannya untuk membayar seluruh tagihan perawatan.

Karena ditolak, beliau kemudian memacu mobilnya menuju sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Barat dengan harapan bayi itu segera mendapat pertolongan. Sesampainya di sana, ia disambut oleh suster penjaga. Selang beberapa menit kemudian, puluhan dokter berjejer sembari memperhatikan bayi mungil itu. “Mohon ditempatkan di ruang VIP. Saya tidak mau ‘anak saya’ menjadi tontonan orang banyak,” tegasnya kepada para dokter dengan menyebut bayi itu sebagai anaknya. Subhanallah!

Setiap hari beliau bolak balik antara rumah, kantor dan rumah sakit. Tak jarang beliau datang ke rumah sakit dengan pakaian kerja, jas dan dasi yang masih menggantung, karena sayangnya terhadap anak itu.

Waktu terus bergulir, menit demi menit, jam demi jam, dan hari demi hari, namun anak itu belum juga mengalami perubahan signifikan. Saat tenggelam dalam penantian akan kesembuhan “anaknya”, beliau tiba-tiba mendapat berita bahwa tantenya di Semarang meninggal dunia. Beliau langsung menuju bandara diantar oleh sopirnya.

Namun, sesaat sebelum naik pesawat, ia mendapat telpon dari rumah bahwa “anaknya” meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. “Tante di sana pasti ada yang ngurus. Anak ini siapa yang akan mengurusnya selain saya?!” Pak Houtman membatin. Beliau mengurung niatnya berangkat ke Semarang, demi untuk mengurus anaknya yang baru saja dipanggil oleh SWT.

Sesampai di rumah sakit, beliau langsung menuju ruang mayat. Subhanallah, di sana beliau mendapati bau yang sangat harum, belum pernah ia mencium bau yang sesejuk dan seharum itu. Bau harum istimewa itu tersebut terus menyertainya sepanjang jalan hingga sampai ke kuburan.

Setelah anak itu dimasukkan ke laing lahad, salah seorang teman, sebut saja namanya Sukanto, meminta izin kepada beliau untuk turun mendoakannya. “Karena saya menilai niatnya baik, maka saya tak dapat melarangnya,” ujarnya.

Namun, setelah puluhan menit Sukanto berdo’a, ia belum juga berdiri. Ia tak mau beranjak dari kuburan tersebut. Saat ditanyakan alasannya, Sukanto menjawab, “Saya melihat pemandangan yang indah sekali. Sebuah pemandangan yang tiada taranya,” jawabnya.

Setelah pemakaman usai saya berdiri mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang telah turut menyertai anak kami. “Satu hal yang sengaja saya tak lakukan adalah meminta maaf seperti yang lazim dilakukan banyak orang, karena saya yakin betul anak itu tak memiliki kesalahan apapun, sehingga saya tidak perlu memohon maaf,” tegasnya.

Kisah demi kisah terus mengalir dari lisan Pak Houtman, membuat para peserta terharu, bahkan banyak di antara mereka yang meneteskan air mata. “Sayangilah anak-anak kalian. Jangan biarkan mereka yatim. Dunia ini sudah penuh dengan anak yatim,” tegasnya menutup kalimatnya sebelum tanya jawab.

(Posted by Dupill)

Kisah Nyata OB Jadi VICE PRESIDENT CITIBANK [[Part-1]]

Dialah Houtman Zainal Arifin, seorang pedagang asongan, anak jalanan, Office Boy yang kemudian menjadi Vice President Citibank di Indonesia. Sebuah jabatan Nomor 1 di Indonesia karena Presiden Direktur Citibank sendiri berada di USA.

Tepatnya 10 Juni 2010, saya berkesempatan bertemu pak Houtman. Kala itu saya sedang mengikuti training leadership yang diadakan oleh kantor saya, Bank Syariah Mandiri di Hotel Treva International, Jakarta. Selama satu minggu saya memperoleh pelatihan yang luar biasa mencerahkan, salah satu nya saya peroleh dari Pak Houtman. Berikut kisah inspirasinya:

Sekitar tahun 60an Houtman memulai karirnya sebagai perantau, berangkat dari desa ke jalanan Ibukota. Merantau dari kampung dengan penuh impian dan harapan, Houtman remaja berangkat ke Jakarta. Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh. Houtman pun memilih bertahan hidup dengan profesi sebagai pedagang asongan, dari jalan raya ke kolong jembatan kemudian ke lampu merah menjajakan dagangannya.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya.

Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.

Sampai suatu saat Houtman mendapat panggilan kerja dari sebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.

Tapi Houtman tetap bangga dengan jabatannya, dia tidak menampik pekerjaan. Diterimanyalah jabatan tersebut dengan sebuah cita-cita yang tinggi. Houtman percaya bahwa nasib akan berubah sehingga tanpa disadarinya Houtman telah membuka pintu masa depan menjadi orang yang berbeda.

Sebagai Office Boy Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan dengan istilah bank seperti Letter of Credit, Bank Garansi, Transfer, Kliring, dll.

Suatu saat Houtman tertegun dengan sebuah mesin yang dapat menduplikasi dokumen (saat ini dikenal dengan mesin photo copy). Ketika itu mesin foto kopi sangatlah langka, hanya perusahaan perusahaan tertentu lah yang memiliki mesin tersebut dan diperlukan seorang petugas khusus untuk mengoperasikannya. Setiap selesai pekerjaan setelah jam 4 sore Houtman sering mengunjungi mesin tersebut dan minta kepada petugas foto kopi untuk mengajarinya. Houtman pun akhirnya mahir mengoperasikan mesin foto kopi, dan tanpa di sadarinya pintu pertama masa depan terbuka. Pada suatu hari petugas mesin foto kopi itu berhalangan dan praktis hanya Houtman yang bisa menggantikannya, sejak itu pula Houtman resmi naik jabatan dari OB sebagai Tukang Foto Kopi.

Menjadi tukang foto kopi merupakan sebuah prestasi bagi Houtman, tetapi Houtman tidak cepat berpuas diri. Disela-sela kesibukannya Houtman terus menambah pengetahuan dan minat akan bidang lain. Houtman tertegun melihat salah seorang staf memiliki setumpuk pekerjaan di mejanya. Houtman pun menawarkan bantuan kepada staf tersebut hingga membuat sang staf tertegun. “bener nih lo mo mau bantuin gua” begitu Houtman mengenang ucapan sang staff dulu. “iya bener saya mau bantu, sekalian nambah ilmu” begitu Houtman menjawab. “Tapi hati-hati ya ngga boleh salah, kalau salah tanggungjawab lo, bisa dipecat lo”, sang staff mewanti-wanti dengan keras. Akhirnya Houtman diberi setumpuk dokumen, tugas dia adalah membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu. Stempel tersebut harus berada di dalam kolom tidak boleh menyimpang atau keluar kolom. Alhasil Houtman membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena dia sangat berhati-hati sekali. Selama mengerjakan tugas tersebut Houtman tidak sekedar mencap, tapi dia membaca dan mempelajari dokumen yang ada. Akibatnya Houtman sedikit demi sedikit memahami berbagai istilah dan teknis perbankan. Kelak pengetahuannya ini membawa Houtman kepada jabatan yang tidak pernah diduganya.

Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA.

Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, “jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga” begitu rekan sesama OB menggugat.

Houtman tidak patah semangat, dicibir teman-teman bahkan rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.

19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia.

Sampai dengan saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang .

(Kisah Nyata Houtman Zainal Arifin, disampaikan dalam training Leadership bank Syariah Mandiri)
 Posted By Dupill.

Sabtu, 02 Oktober 2010

6 Milyar uang tak bertuan, mau??

Sampai saat ini PT Jamsostek telah menyimpan dana lebih dari Rp6 miliar milik peserta yang alamat dan kepemilikannya tidak jelas, atau tak bertuan.
Oleh karena itu, PT Jamsostek akan mencari alamat para pemiliknya karena sudah ditinggal sejak sekitar 30 tahun silam, kata Dirut PT Jamsostek Hotbonar Sinaga kepada pers di Jakarta, Selasa
Kepada mereka yang merasa punya atau pernah menjadi peserta Jamsostek untuk segera melapor, dan pihaknya akan memberikan bantuan teknis jika hal itu diperlukan, katanya.
Menurutnya, pengembalian dana milik peserta yang lama tidak diurus itu merupakan tanggungjawab PT Jamsostek yang ke depan akan terus menuju ke arah transparansi sebagai pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Untuk itu, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan segera mengumumkan kepada publik, membuka pelayanan pengurusan terhadap dana milik peserta yang selama ini tidak dilanjutkan atau tidak diurus, kata Hotbonar seraya menambahkan, Jamsostek saat ini melakukan registrasi ulang untuk memastikan pemilik sesungguhnya dan menghindari keaggotaan ganda.
Pada kesempatan itu, Hotbonar didampingi Direktur Operasi, Ahmad Anshori, Direktur Investasi, Elvyn G. Masassya, Direktur Kepatuhan Karsanto, mengatakan, dana milik peserta yang alamat pemiliknya tidak jelas itu jumlahnya mencapai lebih dari Rp6 miliar jika dilihat dari jumlah peserta non aktif secara total.
“Kita mengklasifikasikan dana milik pekerja non aktif ada yang sudah lima tahun, 10 tahun, 15 tahun sampai 30 tahun. Jumlahnya ini jutaan orang, dan nilainya miliaran rupiah,” katanya lagi.

Menurut Hotbonar, hal itu terjadi karena banyak peserta Jamsostek ketika pindah ke purusahaan lain tidak dilanjutkan lagi atau tidak diurus oleh perusahaanya atau pesertanya.
“Mungkin saja ada perusahaan yang nakal, yang tidak membayar sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga hal ini tidak diinformasikan kepada peserta, selain peserta sendiri tidak mengerti kalau dirinya dimasukkan ke dalam program Jamsostek.

Dalam era transparansi ini, pihaknya akan menjadikan perusahaan yang dapat dipercaya oleh masyarakat luas. Usaha mengembalikan dana kepada pemiliknya itu karena Jamsostek sesungguhnya hanya memegang amanah untuk menyimpan dan mengembangkan dana milik pesertanya.
Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, tujuan mengembalikan dana milik peserta yang “tidak bertuan” itu, untuk menurunkan jumlah peserta non aktif, dan meningkatkan jumlah peserta yang aktif sehingga struktur keuangan Jamsostek akan lebih baik, karena saat ini jumlah anggota Jamsostek non aktif justru paling besar.
“Selain itu, Jamsostek akan mengelola dana milik peserta yang memang jelas. Kalau ada yang punya harus dikembalikan atau disuruh untuk melanjutkan agar menjadi peserta aktif,” katanya.

Catatan Jamsostek menunjukkan, perkembangan kepesertaan program Jamsostek sampai Juni 2010, jumlah tenaga kerja yang aktif mencapai 8,9 juta, sedang non aktif 21,6 juta orang. Sementara jumlah perusahaan peserta Jamsostek yang aktif ada 127.106 perusahaan dan peserta perusahaan non aktif 88.589 perusahaan.
Sementara untuk pembayaran dan santunan secara nasional sampai Juni 2009 sebanyak 504.883 kasus dengan jumlah pembayaran sebesar Rp3,53 trilun.
Jika dibandingkan dengan pembayaran jaminan santunan secara nasional selama 2010 (per juni) terdapat kenaikan menjadi 526.646 kasus, namun nilai pembayarannya turun menjadi Rp3,39 triliun.

dari: Jakarta(ANTARA)

Facebook Indonesia Terbesar ke 3 Di Dunia.

 Sebagai negara yang memiliki populasi penduduk terbesar keempat di seluruh dunia, Indonesia memang memiliki potensi yang besar dalam hal jumlah pengguna internet.
Tak heran bila kini Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di bidang jejaring sosial online.

Menurut Deputy President Director Bakrie Telecom Erik Meijer, kini Indonesia adalah negara ketiga terbesar dalam hal jumlah pengguna jejaring sosial Facebook, di bawah Amerika Serikat dan Inggris.
“Ada hampir 25 juta pengguna Facebook di Indonesia,” kata Erik di acara peluncuran layanan data AHA, di Jakarta, 24 Juni 2010. Tepatnya, kini ada 24.722.360 pengguna Facebook yang berasal dari Indonesia.
Yang tak kalah menarik, jumlah pengguna Facebook Indonesia bahkan bakal melesat lagi. “Dalam waktu dekat, Inggris dengan jumlah pengguna facebook yang hanya sekitar 27 juta, akan segera tersalip oleh Indonesia,” Erik Menjelaskan.

Prediksi Erik memang masuk akal. Seperti halnya negara-negara maju lain, pasar internet Inggris memang telah jenuh dan ‘mature’ sehingga tak akan meningkat secara signifikan. Sementara, berdasarkan data dari International Telecommunication Union), penetrasi Internet di Indonesia baru 12,5 persen dari total populasi.
Artinya, berdasarkan data itu pula, dari sekitar 30 juta pengguna internet Indonesia, sekitar 82,57 persen di antaranya menggunakan Facebook.

Lebih jauh, Erik memaparkan, pengguna jejaring mikroblog Twitter di Indonesia, ada sekitar 6 juta orang. Tak heran bila trending topics asal Indonesia semakin sering mendominasi ranah Twitter.
Menurut Business Development Director, Google Asia, Emmanuel Sauquet, pengguna Twitter Indonesia adalah yang terbesar di Asia. “Semua indikator pertumbuhan Internet di Indonesia menunjukkan hal yang baik,” kata Sauquet.

Menurut sebuah lembaga konsultan dan riset bisnis internasional yang dikutip Erik, pada tahun 2014, ada 234 juta pelanggan selular di Indonesia atau 90 persen dari populasi penduduk, dan 20 persen di antaranya diproyeksikan merupakan pelanggan 3G.

dari :VIVAnews